Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Koalisi Buat Anies Baswedan Gagal Dilahirkan, NasDem Harus Bersiap: Mereka Bisa Lari Mendukung...

        Koalisi Buat Anies Baswedan Gagal Dilahirkan, NasDem Harus Bersiap: Mereka Bisa Lari Mendukung... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar komunikasi politik Lely Arianne menilai batalnya deklarasi koalisi Anies Baswedan besok karena masih tak sepakatnya Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.

        "Politik itu kan pertemuan dan pertentangan dua kepentingan, hasil akhirnya adalah kompromi," kata Lely, tadi malam.

        Baca Juga: Sinyal Buat NasDem, AHY Sama Anies Baswedan Ternyata Giat Bergerilya: Berjuang Bersama Masyarakat...

        Hitungannya, koalisi NasDem-PKS-Demokrat ini agak rumit. Karena sejatinya, PKS yang sejak awal ingin mengusung Anies malah 'keduluan' NasDem. Sehingga diperlukan kompromi di panggung belakang, agar kepentingan terakomodir.

        "PKS dapat apa, belum ketemu. Dengan positioning PKS yang diduluin NasDem, ini menjadi satu persoalan yang belum muncul dalam kompromi itu. Sementara AHY ngebet banget cawapres," jelasnya.

        Apalagi, PKS sudah beberapa kali kecele dalam hal beberapa kali kontestasi politik. Di Pilpres 2019 misalnya, saat PKS digadang-gadang bakal mendapat slot cawapres mendampingi Prabowo, namun malah disalip Sandiaga Uno. Begitupun soal posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang santer bakal diberikan ke PKS sepeninggal Sandi, malah jatuh ke tangan Gerindra. 

        Lely melihat, PKS trauma dengan sejarah politik itu. Jika melihat potensi yang sama terulang, bukan tidak mungkin PKS bakal lari ke capres lain, hingga otomatis pencapresan Anies gagal. "Bisa saja, PKS lari dukung capres selain Anies," nilainya.

        Baca Juga: Mau NasDem, Golkar ataupun PDIP, Peringatan Jokowi Tegas: Jangan Sembrono, Hati-hati Menentukan...

        Diketahui, Keinginan NasDem agar koalisi pendukung Anies Baswedan deklarasi besok, bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, resmi kandas. Karena PKS dan Demokrat tidak memberikan persetujuan. Meski demikian, ketiga parpol ini tetap berkomitmen melakukan komunikasi intens. Mereka tetap akan menjalin hubungan, meski statusnya belum jelas.

        Kepastian batalnya deklarasi besok dibenarkan ketiga elite partai. Dari Partai NasDem, Willy Aditya, menyebutkan ada dua halangan untuk deklarasi.

        Pertama, masih harus menunggu PKS yang akan Rapat Majelis Syuro, akhir tahun ini. Rapat ini adalah mekanisme internal PKS dalam menentukan langkah politik terkait koalisi dan pengusungan capres-cawapres.

        Baca Juga: Beda Sama Prabowo, Jokowi Gak Akan Gegabah Beri Dukungan Buat Ganjar Pranowo: Dia Tak Akan Berani...

        Kedua, menunggu Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan sejumlah elite partai berlogo mercy itu, pulang dari luar negeri. Sejak dua pekan lalu, AHY bersama SBY, Sekjen dan yang lain, melakukan kunjungan ke Jerman.

        "Bisa dipastikan, 10 November tidak jadi deklarasi bersama," kata Willy, kemarin.

        Wakil Ketua Umum NasDem ini menegaskan, batalnya deklarasi koalisi yang diberi nama Koalisi Perubahan itu, bukan berarti hubungan ketiga parpol retak. Justru, klaim Willy, ketiga parpol ini semakin solid menghadapi Pilpres 2024. "Komitmen demi komitmen itu sudah semakin mengerucut," ujarnya.

        Willy juga memastikan, deklarasi koalisi 3 parpol ini, tetap bakal digelar. Paling cepat, akhir tahun ini. Kendati demikian, ia juga membuka opsi lain. Soal kemungkinan deklarasi tidak dilakukan bersama, tapi masing-masing parpol.

        Baca Juga: Drama Dukung Prabowo, Jokowi Dinilai Mau Menutupi Dukungannya Buat Ganjar Pranowo: Jangan Percaya...

        "Jadi, tidak pasti deklarasi bersama, bisa partai per partai," terangnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: