Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berkomitmen Capai Karbon Netral pada 2030, TBS Energi Utama Tetap Terapkan ESG

        Berkomitmen Capai Karbon Netral pada 2030, TBS Energi Utama Tetap Terapkan ESG Kredit Foto: Instagram/Pandu Patria Sjahrir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) berkomitmen mencapai Carbon Neutrality di tahun 2030 dengan tetap menerapkan konsep Environment, Sovial, and Governance (ESG).

        Wakil Direktur TBS Pandu Sjahrir mengatakan, komitmen tersebut terangkum dalam program TBS2030 yang terdiri dari 12 gol yang menjadi acuan dan roadmap perusahaan dalam menjalani bisnis, dari level strategis sampai operasional di lapangan.

        Melalui komitmen ini, TBS berupaya menunjukkan bahwa faktor sustainability secara langsung terintegrasi dalam model bisnis TBS dan bukan inisiatif terpisah.

        Baca Juga: PLN Klaim Berhasil Reduksi 32 Metrik Ton Emisi Karbon pada 2022 

        TBS juga berkomitmen untuk membawa sustainability ke tingkat yang lebih tinggi, yang mengintegrasikan rasa hormat terhadap lingkungan, kepedulian terhadap sesama, dan perilaku bisnis yang bertanggung jawab melalui The Stretch Goals yang dibagi dalam tiga dimensi, yaitu Thriving Environment (Lingkungan yang Lestari), Empowered People (Masyarakat Berdaya), dan Trusted Partner (Mitra Terpercaya).

        “Ini merupakan pengakuan bahwa sustainability sudah menjadi kewajiban perusahaan di era modern ini. TBS2030 merupakan cara TBS untuk turut serta ambil bagian dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) yang merupakan agenda global dan juga pemerintah Republik Indonesia,” ujar Pandu dalam konfrensi pers, Kamis (10/11/2022). 

        Pandu mengatakan, program tersebut merupakan sebuah roadmap yang jelas, terukur, serta transparan bagi para stakeholder untuk melihat kemajuan perusahaan. Ia menambahkan, 12 gol yang menjadi acuan dan roadmap dalam menjalankan bisnis tersebut akan membantu perusahaan untuk mencapai Carbon Neutrality dan Fair Transition pada 2030.

        “Kami tidak mengklaim kami memiliki semua jawaban untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi kami mencoba terus meningkatkan diri untuk menjadi lebih baik. TBS2030 adalah cara bagi kami untuk mengambil bagian dalam tujuan global dan mendukung agenda Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero pada tahun 2060,” ujarnya. 

        Sustainability, menurutnya, sudah menjadi kewajiban tersendiri bagi perusahaan. Menurutnya, TBS sudah tidak asing dengan konsep sustainability

        Adapun transisi model bisnis TBS membuktikan bahwa sustainability sudah menjadi DNA bagi TBS, yang jauh lebih kuat daripada membuat program-program terpisah di bidang lingkungan atau sosial.

        “Di era yang serba terbuka dan transparan ini, sudah tidak ada lagi business model B2B atau B2C, yang ada hanyalah H2H (Human to Human), yang berarti semua berhak untuk tahu apakah perusahaan melakukan kegiatan usahanya secara bertanggung jawab. Yang menjadi penting adalah apa kontribusi perusahaan bagi lingkungan, manusia, dan tata kelola di dalamnya,” ucapnya. 

        Lanjutnya, Pandu mengatakan transisi model bisnis TBS dari awal sampai dengan hari ini batu bara, listrik, renewable energy, dan Electric Vehicle (EV), sebagai bentuk perusahaan bergerak ke arah yang lebih sustainable.

        Sebagai contoh, di sektor kendaraan listrik, TBS memiliki perusahaan joint venture dengan GoTo Group bernama Electrum, yang sudah memiliki lebih dari 250 motor listrik di Jakarta yang sudah bisa diakses oleh masyarakat melalui aplikasi Gojek, dan sejauh ini sudah menempuh jarak lebih dari 4 juta kilometer.

        “Motor Electrum juga baru saja menjadi partner resmi shuttle service provider untuk rangkaian acara B20 dan G20 di Bali. Kita ingin membawa bisnis yang ramah lingkungan ini lebih dekat kepada konsumen,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: