Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemarin Dukung Airlangga, Sekarang Dukung Prabowo, Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Tidak Tahu Etika Demokrasi

        Kemarin Dukung Airlangga, Sekarang Dukung Prabowo, Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Tidak Tahu Etika Demokrasi Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung mengatakan sikap Presiden Jokowi yang mendukung banyak pihak jelang Pilpres 2024 menunjukan presiden tidak mengetahui etika demokrasi. 

        Ini diungkap Rocky usai melihat Presiden Jokowi mengatakan Pilpres 2024 adalah jatah Prabowo Subianto. 

        “Presiden itu dipilih di dalam sistem yang kompetisinya yang fair. Jadi kalau presiden mau calon yang spesial, misalnya maunya Prabowo, itu artinya presiden tidak tahu etika demokrasi,” kata Rocky melalui youtube channelnya, Kamis (10/11/22).

        Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Hidupkan Kultur Demokrasi Monarki

        Diketahui, banyak tokoh politik yang menjabat sebagai ketua partai hingga menteri di dalam kabinet Jokowi akan bersaing dalam Pilpres 2024 mendatang.

        “Jangan-jangan saya bilang ini kultur baru di kita, kultur demokrasi monarki.  Iya kalau dirumuskan relawannya baper, tokoh-tokohnya caper,” kata Rocky. 

        Rocky juga menyinggung mengenai sikap Prabowo Subianto yang dilihat malah senang ‘diendorse’ oleh Presiden Jokowi. 

        “Pak Prabowo caper itu, atau kalau lebih-lebih tajam lagi yaitu saya bilang sikap cemen gitu,” kata Rocky. 

        Baca Juga: Tak Pernah Disebut Sebelumnya, Ternyata Ini Sosok yang Disebut Rocky Gerung Cocok Dampingi Anies Baswedan

        “Tapi itu kan bahasa politik, Prabowo bilang begitu terpaksa karena dia ada di dalam (pemerintahan),” tambahnya.

        Tentang dukungan Presiden Jokowi, kata Rocky bisa dibilang adalah bahasa yang diperhalus. 

        “Kan nggak mungkin dia (Jokowi) mengatakan bahwa wah payah Pak Prabowo karena Pak Prabowo ada di dalam (pemerintahan), Airlangga ada di dalam juga,” katanya. 

        Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Buzzer Demokrat Pintar-pintar, Sindir Buzzer Pemerintahan?

        “Jadi kita mesti bedakan mereka sebagai Menteri pasti muji-muji Jokowi kan. Tetapi begitu ada persaingan politik batas itu hilang, dia mesti kembali pada konstituennya tuh yang menghendaki otonomi kan jadi itu intinya sebetulnya,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: