Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLTS Terapung PLN Sudah Diuji Coba Melalui Inovasi Smart Grid

        PLTS Terapung PLN Sudah Diuji Coba Melalui Inovasi Smart Grid Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Muara Nusa Dua milik PLN Group selesai dibangun dan berhasil diuji coba sejak awal Oktober melalui inovasi Smart Grid.

        Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa inovasi tersebut merupakan salah satu program dari transformasi PLN yang menggunakan teknologi sistem digital untuk memonitor dan mengelola pasokan energi listrik sesuai dengan kebutuhan beban.

        Baca Juga: PLN Libatkan Laboratorium EBT di Amerika Demi Kembangkan Teknologi

        "Di sini untuk apungnya dari buatan dalam negeri, frame-nya dari dalam negeri, semua peralatannya dalam negeri. Ke depan ini masih ada ruang kita membangun kapasitas nasional," kata Darmawan dalam keterangan resminya, Sabtu (12/11/2022).

        Darmawan menegaskan, PLTS Terapung Waduk Muara Nusa Dua ini bukan hanya sekadar showcase untuk KTT G20, melainkan juga sebagai simbol tidak ada lagi dilema energi di masa depan. Perubahan dari energi kotor menuju energi bersih perlu segera dilakukan untuk menciptakan bumi yang lebih baik di masa mendatang serta biaya yang lebih murah.

        "Upaya kami dalam menurunkan gas rumah kaca ini adalah upaya yang bukan hanya karena perjanjian internasional, bukan hanya kebijakan, because we do really care," katanya.

        Darmawan juga menegaskan komitmen PLN dalam transisi energi menuju Net Zero Emission pada 2060 dengan mengutamakan potensi alam yang berlimpah sekaligus menggerakan perekonomian nasional. Pasalnya, dengan menggunakan produk lokal dalam pembangunan pembangkit, ekonomi Indonesia bisa ikut terangkat.

        "Untuk transisi energi membutuhkan lebih dari US$700 miliar atau Rp10 ribu triliun. Kalau itu menjadi pangsa pasar produk luar negeri, ekonomi kita akan melambat, job creation-nya bukan di Indonesia, melainkan di negara-negara lain," ungkapnya.

        Melalui subholding PLN Indonesia Power, perseroan menyelesaikan proyek PLTS yang terdiri dari 228 panel solarcell ini hanya dalam satu bulan dua minggu. PLTS terapung ini dibangun di atas area seluas 0,35 hektare atau 1 persen dari luas Waduk Muara Nusa Dua.

        Proyek ini merupakan penugasan pemerintah pada 19 Juli 2022. Pada September 2022 dilakukan sejumlah pekerjaan mulai dari proses perizinan, konstruksi hingga sinkronisasi tahap pertama. PLTS Terapung Muara Nusa Dua mendapatkan sertifikat laik operasi (SLO) pada 28 Oktober 2022.

        "Proyek PLTS ini juga wujud komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.

        Darmawan juga menyampaikan apresiasi kepada para stakeholder yang terlibat baik itu dari Kementerian Koordinator, Kementerian terkait, Gubernur Bali, dan pihak-pihak lainnya yang telah berkontribusi aktif dalam pembangunan PLTS tersebut.

        "Tugas PLN adalah memang menyediakan listrik, tetapi di masa depan dengan adanya transisi energi our main job is to take care the environment, sedangkan listrik adalah by product kami," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: