Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menggelegar di KTT ASEAN, Pidato Jokowi Jangan Dianggap Mantra Kosong, Simak!

        Menggelegar di KTT ASEAN, Pidato Jokowi Jangan Dianggap Mantra Kosong, Simak! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Phnom Penh, Kamboja -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Pertemuan Pleno KTT ASEAN ke-40 di Phnom Penh, Kamboja, Jumat (11/11/2022). Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

        Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan pentingnya upaya maksimal negara ASEAN untuk memelihara kesatuan dan sentralitas.

        Baca Juga: PM Singapura Tegas Banget Soal Netralitas ASEAN: Harus Ada Tatanan Dunia Berbasis...

        Sementara itu, ASEAN saat ini juga tengah menghadapi dua tantangan yang sangat berat yaitu menavigasi rivalitas kekuatan besar yang makin tajam.

        “Semua tantangan ini hanya dapat dihadapi bila ASEAN bersatu dan kuat, Pertanyaannya, apakah kita masing-masing sudah berupaya maksimal mungkin untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN? Saya tidak ingin kesatuan dan sentralitas ASEAN hanya jadi mantra kosong,” tegas Jokowi.

        Kepala Negara menegaskan agar para pemimpin ASEAN harus memaknainya secara konkret, karena kredibilitas dan relevansi ASEAN bergantung pada kesatuan dan sentralitas.

        Terdapat tiga poin penting yang disampaikan Jokowi dalam sesi pleno tersebut yakni mendorong agar Piagam ASEAN dijalankan seutuhnya, mendorong penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN, dan penguatan peran ASEAN dalam mewujudkan kawasan yang tangguh.

        “Tetap menjadi jangkar stabilitas kawasan dan tetap menjadi pusat pertumbuhan kawasan dan dunia. ASEAN matters, epicentrum of growth,” pungkas Jokowi.

        Sejalan dengan hal tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa isu terkait pangan, energi, kesehatan, dan keuangan menjadi isu prioritas yang dibahas dalam Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN melalui payung ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF).

        Ke depan, kerangka tersebut akan diperluas cakupannya sehingga tetap relevan dalam menghadapi tantangan global.

        Indonesia akan mengusung inisiatif terkait ketahanan pangan, energi maupun stabilitas keuangan menjadi bagian dari prioritas ekonomi dalam Kekuatan Indonesia di ASEAN 2023.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: