KTT G20 Panggung Jokowi Tunjukan Kualitas Diplomasi Damaikan Dunia
Acara puncak Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tinggal menghitung hari berlangsung. Pada KTT G20 nanti tema besar yang akan menjadi pembahasan utama adalah masalah ekonomi, namun disisi lain Indonesia memiliki andil besar menentukan agenda apa yang akan dibahas nanti.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi memiliki kepentingan besar dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dunia, lewat mendamaikan perang antara Rusia dan Ukraina yang hingga saat ini masih berlangsung.
“Disamping membicarakan agenda yang telah ditetapkan oleh Indonesia sebagai Presiden G20, hal yang penting untuk menjadi pembahasan di luar agenda dan menentukan nasib dunia adalah pertemuan kepala negara dan kepala pemerintahan terkait perang di Ukraina” kata Hikmahanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Minggu (13/11).
Dijelaskan Hikmahanto, Jokowi sebagai Presiden G20 memiliki hak penuh untuk mengundang siapa saja untuk hadiri KTT G20, termasuk mengundang negara di luar anggota G20.
Atas dasar itu, Hikmahanto memastikan Presiden Jokowi akan mengundang negara-negara yang terlibat dalam perang Ukraina demi misi perdamaian.
"KTT G20 akan dihadiri oleh negara-negara yang bertikai di Ukraina. Terlebih lagi Presiden Joko Widodo sebagai Presiden G20 yang memiliki diskresi untuk mengundang negara di luar anggota G20 telah mengundang Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky,” jelasnya.
Dikatakan Rektor Universitas Jenderal A. Yani itu, berbagai agenda untuk mengeluarkan dunia dari krisis ekonomi, resesi dan stagflasi akan terasa sia-sia jika perang di Ukraina masih terus berlangsung.
Oleh sebab itu, lanjut Hikmahanto, momen KTT G20 ini akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Presiden Jokowi dalam menyukseskan keinginannya, yakni hadirkan perdamaian. Pertemuan KTT G20 penting saat PBB gagal untuk meredam perang di Ukraina, baik melalui Dewan Keamanan maupun Majelis Umum.
“Terlebih lagi di PBB tidak ada, kepala negara maupun pemerintahan yang berkepentingan di Ukraina hadir di markas PBB. Mereka menyuarakan kebijakannya melalui para Duta Besar. Bahkan pertemuan informal antar kepala negara dan pemerintahan tidak pernah ada,” paparnya.
Menurut Hikmahanto, bila semua kepala negara dan pemerintahan hadir pada acara puncak KTT G20, maka pertemuan antar mereka yang berkepentingan di Ukraina akan dapat melakukan pertemuan informal.
Oleh karenanya, nasib dunia ke depan ditentukan dan bergantung pada pertemuan KTT G20. Indonesia yang saat ini memegang Presidensi G20 sangat besar dan penting perannya.
Diakui Hikmahanto, kepiawaan berdiplomasi Presiden Jokowi sangat diharapkan dalam puncak acara KTT G20 nanti. Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah memulainya dengan upaya untuk memastikan semua kepala negara dan pemerintahan untuk hadir pada puncak acara KTT G20 di Bali.
Oleh sebab itu, langkah selanjutnya adalah terjadi pertemuan informal antar kepala negara dan pemerintahan yang berkepentingan di Ukraina selama berlangsungnya KTT G20.
“Terakhir adalah upaya agar ada komunike bersama antar negara yang bertikai untuk berkomitmen bagi perdamaian dunia,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: