Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fahri Hamzah Sebut Hanya PDIP, Partai yang Bebas dari ‘Bandar’, Tapi...

        Fahri Hamzah Sebut Hanya PDIP, Partai yang Bebas dari ‘Bandar’, Tapi... Kredit Foto: Instagram Fahri Hamzah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan politisi PKS yang kini gabung Partai Gelora, Fahri Hamzah sempat membuat geger mengatakan deklarasi koalisi NasDem, Demokrat dan PKS atau koalisi perubahan gagal karena bandar belum deal.

        Fahri menyebutkan untuk memenuhi Presidential Threshold 20 persen, partai bisa bergabung untuk membangun koalisi. Namun keputusan itu tergantung dengan sosok bandar.

        Baca Juga: NasDem Rela 'Berdarah-darah' Deklarasikan Anies Baswedan, Demokrat dan PKS Masih Ogah-ogahan! Refly Harun: Harusnya Mereka Terima Kasih!

        "Ya ini maksudnya pembelian tiket itu pengumpulan tiket 20 persen itu bukan kerja Parpol, ini kerja bandar, parpol enggak sanggup, Anies Baswedan enggak sanggup," ungkap Fahri Hamzah dalam perbincangan di Adu Perspektif.

        "Ini deklarasi tanggal 10 November sudah gagal bos, gara-gara bandar belum sepakat, duit belum terkumpul, 20 persen belum terkumpul ya gagal," imbuhnya.

        Lebih lanjut Fahri Hamzah menyebutkan bahwa partai yang cukup terbebas dari bandar adalah PDI Perjuangan.

        Baca Juga: Demokrat dan PKS Masih 'Ngegantungin' Anies Baswedan, Refly Harun: Kita Tunggu Pilih Jadi 'Penyelamat atau Pengkhianat!'

        Pasalnya, PDIP sudah memenuhi ambang batas 20 persen dari presidential threshold dari Pemilu sebelumnya.

        "Yang agak bebas dari bandar cuma PDIP. Cuma PDIP enggak punya calon sendiri enggak populer, calonnya enggak dikehendaki, itu kan dilema," kelakar Fahri.

        Menanggapi pernyataan Fahri, Pihak PKS langsung menegaskan membantah keberadaan bandar besar yang ingin menguasai koalisi perubahan.

        Berbeda dengan PKS, Ketua Umum Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menanggapinya dengan santai. Paloh mengaku ikut berharap dengan adanya bandar besar dan ingin tahu siapa sosok bandar yang disebutkan.

        Baca Juga: 'Bukan Berkah Malah Musibah', Sosok Anies Baswedan Bikin Kasihan NasDem sampai-sampai Surya Paloh Frustrasi

        “Kita pun juga kepingin (ada bandar). Coba sebutkan kita kepingin, katakan kita kepingin,” ujarnya, seperti dilansir dari Suara.com pada Minggu (13/11/2022).

        Menurutnya, si bandar harus mau dekat dan bersimpati dengan Partai Nasdem, sehingga partainya itu akan menghormati bandar tersebut.

        “Ini kan pemodal besar nggak ada, pemodal kecil nggak ada,” keluhnya.

        Meskipun demikian, Surya Paloh tetap waspada apabila nantinya ternyata si bandar justru malah akan mengacaukan koalisinya dengan Demokrat dengan PKS.

        "Heh ini kan segala kemungkinan bisa terjadi. Kalau kita bilang iya, salah. Kita bilang tidak, juga salah. Jadi kita harus waspada. Bahasa Jawa-nya eling dan wospodo,” tutur mantan politisi Golkar itu.

        Sementara itu, Demokrat lewat juru bicaranya Herzaky Mahendra menyampaikan dengan tegas tak ada sesosok bandar dalam Koalisi Perubahan.

        Baca Juga: Kunci 'Bereskan' Pemilu 2024 untuk Anies Baswedan Cuma Satu: 'Pilih Luhut Binsar Pandjaitan jadi Cawapres'

        “Nggak ada urusan dengan bandar. Kan kami bertiga (NasDem, Demokrat, dan PKS) sejajar dan setara,” ungkap Herzaky.

        Herzaky membeberkan deklarasi pengusungan Anies Baswedan sedang dipersiapkan. Publik diminta bersabar sambil terus menerus memantau berita soal perkembangan Koalisi Perubahan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: