Politik identitas disebut rawan dimainkan oligarki menjelang Pilpres 2024. Hal itu berdasarkan penjelasan Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens.
"Ada peran oligarki dalam memproduksi narasi politik identitas yang kembali digaungkan untuk kepentinga kandidat pencapresan," kata Boni Hargens dalam diskusi bertajuk 'Mainan Oligarki di Balik Politik Identitas Menjelang Pemilu 2024' di Jakarta, Sabtu (12/11).
Boni menyakini bahwa ada relasi kuat secara langsung maupun tidak langsung terhadap peran segelintir oligark terhadap narasi identitas keagamaan yang diusung oleh kelompok tertentu. Biasanya, dinamikanya akan makin intensif jelang perheletan politik, baik lokal maupun nasional.
"Realitas oligarki memang ada dan sulit ditiadakan, tetapi bukan tidak mungkin dikendalikan dan dipenetrasi perannya melalui sistem demokrasi modern," ungkapnya.
Berdasarkan hal itu, pihaknya pun menyampaikan hipotesis bahwa dinamika keagamaan dan polarisasi kelompok masyarakat tidak hanya sebatas tafsir terhadap teks keagamaan. Ada peran, sentuhan, dan relasi kaum oligark yang ingin merangsek masuk ke dalam struktur politik.
"Kami menganalisis eksisting kaum oligarki selalu menentang kebijakan Presiden Jokowi yang ingin mengubah manajemen dan orientasi negara," pungkas Boni Hargens.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: