Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Indonesia, Ternyata Dulunya Negara Ini Lho Produsen Sawit Utama Dunia

        Bukan Indonesia, Ternyata Dulunya Negara Ini Lho Produsen Sawit Utama Dunia Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nigeria merupakan eksportir, produsen, bahkan perdagangan utama minyak sawit dunia pada 1960-an. Dalam periode tersebut, Nigeria berkontribusi sebesar 43 persen terhadap pangsa minyak sawit dunia. Sebelum pergantian abad ke-20, Nigera mengekspor secara massal minyak sawit ke negara Malaysia dan Indonesia.

        Melansir The Nation, minyak kelapa sawit menjadi salah satu penerima devisa utama di Nigeria. Namun kini, pasar minyak sawit Nigeria terus tergerus dan tercatat hanya memiliki pangsa pasar sawit dunia sekitar 2,9 persen. Lantaran saat ini, pengekspor utama minyak sawit dunia dipegang Indonesia dan Malaysia. 

        Baca Juga: Buka Pekan II November 2022, Harga Sawit Domestik Turun Jadi Segini

        Sebelumnya, untuk mengembalikan kejayaan minyak sawit di Nigeria maka dibentuk Pusat Penelitian Kelapa Sawit Nigeria atau dikenal dengan NIFOR. Sayangnya, tulis The Nation, lembaga negara di Nigeria ini dianggap gagal dengan misinya tersebut.

        Terlebih lembaga ini hanya mampu mengelola dua perkebunan kelapa sawit, yaitu The Federal Oil Palm Estate Obotme (525 ha) dan Proyek Minyak Sawit Federal Erei (720 ha) atas nama pemerintah federal, sementara banyak perkebunan kelapa sawit lainnya telah diambil alih.

        Kini, negara pengekspor minyak sawit tersebut telah beralih menjadi negara pengimpor minyak sawit. Merujuk catatan, setiap tahun Nigeria mengimpor minyak sawit sebanyak 450 ribu ton dengan nilai mencapai N116,3 miliar atau setara US$323,1 juta. Tercatat ada peningkatan impor minyak sawit sekitar 12 persen setiap tahun.

        Baca Juga: Gokil! Ternyata Begini Nih Kontribusi Sektor Sawit di Bengkulu

        Dengan populasi yang terus meningkat, penurunan produksi kelapa sawit yang stabil dan berkembangnya penggunaan berbagai produk dari minyak sawit, menjadi salah satu fakta ekonomi bahwa ada permintaan minyak sawit yang tinggi di Nigeria.

        Hal ini merupakan tragedi disaat potensi terbesar Afrika menghasilkan minyak sawit tidak bisa dipertahankan, justru kini negara-negara Afrika menghabiskan begitu banyak uang untuk mengimpor produk yang sejatinya bisa dihasilkannya sendiri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: