'Buah Tangan' Biden yang Nilainya Lebih Rp2 Triliun Diterima Indonesia, Ternyata Oh Ternyata!
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau USAID akan meningkatkan bantuannya kepada Indonesia di 2023 nanti.
Pada tahun anggaran 2022, USAID menyiapkan bantuan senilai USD150 juta (Rp2,32 triliun) untuk bantuan keamanan. Terutama kepada Badan Keamanan Laut (Bakamla) dalam penyediaan pesawat nirawak atau drone, pelatihan pilot, serta pemeliharaan untuk membantu kemampuan Bakamla dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Baca Juga: Dunia Boleh Bernapas Lega, Joe Biden dan Xi Jinping Ternyata Jauh Lebih Baik
USAID juga akan membantu Kementerian Kelautan dan Perikanan RI meluncurkan dua program baru yang akan melindungi keanekaragaman hayati laut di Indonesia dan ekosistem mangrove yang telah kritis.
Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan pengelolaan perikanan dan Kawasan Konservasi Laut yang berkelanjutan dan adil. Kemudian membangun ketahanan rantai pasokan komersial dan masyarakat yang bergantung pada perikanan terhadap dampak perubahan iklim.
Di samping itu, USAID akan meluncurkan prakarsa baru mendukung kerja sama pemerintah-swasta guna mengurangi polusi plastik di lautan yang berasal dari daratan yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi sirkular.
USAID akan bermitra dengan pemerintah lokal, sektor swasta, serta kelompok masyarakat untuk mempromosikan pengelolaan sampah yang terintegrasi. Juga memperbaiki pengumpulan dan pengolahan sampah, serta memperkuat rantai nilai untuk daur ulang.
Dalam hal pelestarian keanekaragaman hayati, USAID akan meluncurkan kemitraan baru dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait konservasi orangutan dan spesies rentan lainnya seperti gajah, harimau, serta badak di Sumatra dan Kalimantan.
Kemitraan ini akan meningkatkan pengumpulan data konservasi, memfasilitasi kolaborasi antara pemerintah daerah dengan sektor swasta dan masyarakat, serta mengurangi konflik manusia dengan satwa liar.
Terakhir, USAID akan bermitra dengan Badan Otoritas Ibu Kota Negara untuk penyediaan dukungan manajemen proyek dan bantuan teknis untuk pembangunan ibu kota baru dengan fokus pada prinsip-prinsip kota pintar dan kota di tengah hutan.
Demikian terungkap dari pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS beberapa jam usai diadakannya pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Joe Biden di Apurva Kempinski Hotel, Senin (14/11/2022) atau sehari sebelum dihelatnya Konferensi Tingkat Tinggi G20 sebagai puncak Presidensi G20 Indonesia.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, kedua pemimpin membicarakan sejumlah hal termasuk peluang untuk meningkatkan kerja sama yang selama ini telah terjalin.
Kedua pemimpin menurut rencana akan mengumumkan kesepakatan itu usai pembukaan KTT G20 di Apurva Kempinski Hotel, Selasa (15/11/2022).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: