Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KTT G20 Bali Bawa Isu Percepatan Transformasi Digital, Jokowi: DEWG Sudah Bergerak!

        KTT G20 Bali Bawa Isu Percepatan Transformasi Digital, Jokowi: DEWG Sudah Bergerak! Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presidensi G20 Indonesia mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan ekonomi global. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa ada 3 cara untuk mewujudkan transformasi digital.

        Dalam pertemuan G20 di Bali, transformasi ekonomi digital membahas tiga isu utama, yakni konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19, kemampuan digital dan literasi digital, serta arus data lintas batas negara.

        Baca Juga: Dengar Anies Baswedan Dinilai Tokoh Pemersatu Bangsa, Anak Jokowi Langsung Tertawa Lepas!

        Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya ekonomi digital. Ekonomi digital adalah kunci masa depan perekonomian dunia. Bahkan, ini menjadi pilar ketahanan di masa pandemi.

        "Ekonomi digital menyumbang 15,5% produk domestik bruto (PDB) global. Ini membuka peluang bagi masyarakat kecil menjadi bagian dari rantai pasok global," terang Jokowi dalam pembukaan pertemuan sesi ketiga di Hotel Apurva Kempinski, Bali, Rabu (15/11/2022). 

        Jokowi menambahkan, sebagai ketua G20, Indonesia mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global. Menurut Presiden Joko Widodo,  di bawah Presidensi Indonesia, Digital Economy Working Group (DEWG) sudah mulai berjalan.   "Tahun ini G20 juga mendorong pengembangan startup potensial melalui Digital Innovation Network," ujarnya.

        Guna mempercepat transformasi digital, Presiden Joko Widodo menyatakan tiga hal yang harus menjadi fokus. "Pertama kesetaraan akses digital. Sebanyak 2,9 miliar penduduk dunia belum terhubung ke internet termasuk 73 persen penduduk negara kurang berkembang," jelasnya. 

        Baca Juga: Mau Anies Baswedan Jadi Next Jokowi, Elite NasDem Buka-bukaan: Dia Lebih Bagus Jadi Gubernur Lagi...

        Presiden Joko Widodo menyatakan saat ini infrastruktur digital juga belum merata. Oleh karena itu, ketimpangan yang ada harus segera diperbaiki bersama.

        "390 juta orang tinggal di wilayah tanpa internet nirkabel. G20 harus dapat memobilisasi investasi untuk membangun infrastruktur digital yang terjangkau bagi semua," ungkapnya.

        Fokus kedua menurut Presiden Joko Widodo berkaitan dengan literasi digital. Sebagai keharusan, literasi digital harus menjangkau semua agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi masa depan. 

        Baca Juga: Makanannya Lebih Enak Sama Ganjar Pranowo, Anak Jokowi Disorot Tajam: Berarti Sama Anies Baswedan...

        "Melek digital bukan sekadar sebuah pilihan melainkan sebuah keharusan

        G20 harus dapat menggerakkan kerja sama penguatan kapasitas digital bagi negara berkembang," tandasnya.

        Mengenai fokus ketiga, Presiden Joko Widodo menekankan arti penting lingkungan digital yang aman. "Hoaks dan perundungan siber dapat memecah persatuan dan mengancam demokrasi. kebocoran data akibat kejahatan siber berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi hingga USD5 Triliun pada tahun 2024," tandasnya.

        Guna menjamin  keamanan digital dan perlindungan privasi, Presiden Joko Widodo mendorong negara Anggota G20 mampu membangun kepercayaan sektor digital termasuk melalui tata kelola sektor digital.

        Baca Juga: Tingkatkan Literasi, Pemerintahan Jokowi Harus Bersinergi Demi Digitalisasi Ekosistem Perpustakaan

        "Kita harus bekerja sama untuk memastikan manfaat digital dirasakan secara merata oleh semua. Saya mengundang kontribusi yang mulia untuk masa depan digital yang aman, inklusif dan bermanfaat bagi semua," ajaknya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: