Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertemuan Gibran dengan Anies Bahaya Betul, Rocky Gerung Blak-blakan: Bikin Pendukung Pak Jokowi Sakit Perut, Mual-mual, Panas Dingin

        Pertemuan Gibran dengan Anies Bahaya Betul, Rocky Gerung Blak-blakan: Bikin Pendukung Pak Jokowi Sakit Perut, Mual-mual, Panas Dingin Kredit Foto: Twitter Gibran Rakabuming Raka
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik Rocky Gerung menilai pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming Raka adalah sebuah bentuk manuver politik keduanya. Gibran sendiri, dikatakan Rocky, melalui pertemuan tersebut ingin melepaskan diri dari pengaruh sang Ayah, yaitu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Ia pun menilai Wali Kota Solo itu tengah mempersiapkan diri untuk berpolitik tanpa PDIP dan tanpa Jokowi. Hal ini seperti disampaikan Rocky lewat kanal YouTube-nya, Rocky Gerung Official.

        Baca Juga: Bertemu dengan Anies Baswedan, Rocky Gerung Sebut Cara Gibran Rakabuming ‘Agak’ Trabas

        "Yang pertama kali mengesankan, saudara Gibran punya satu sikap di dalam berpolitik dan nggak mau dikait-kaitkan dengan ayahnya," tutur Rocky, Kamis (17/11/2022).

        Ada pula beberapa hal lain yang dibahas Gibran, seperti laporan KPK yang menyeret namanya serta sang adik, Kaesang Pangarep. Menurut Rocky, Gibran mengaku tidak ada masalah dan berharap semuanya segera selesai agar dapat fokus berpolitik.

        Karena itulah Rocky kemudian menarik kesimpulan bahwa Gibran sudah siap meniti jalan politiknya sendiri, sekalipun tanpa PDIP dan Jokowi. Hal ini juga tercermin dari pertemuannya dengan Anies.

        Baca Juga: Anies Bantah Tudingan Antitesis Jokowi dengan Dekati Gibran, Pengamat: Dia Cari Asosiasi ke Sosok Jokowi Lewat Anaknya

        "Terlihat ada persiapan saudara Gibran ini untuk masuk dalam politik tanpa melalui fasilitas PDIP dan Jokowi," ujar Rocky.

        Ia juga menganggap gaya berpolitik Gibran yang sangat cair ala anak muda tidak cocok dengan PDIP.

        "Kan kalau anak muda ngapain harus tunduk pada satu partai yang sebetulnya aspirasinya tidak sama. Saudara Gibran punya pikiran milenial yang lain dengan Hasto di PDIP (Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto)," kata Rocky.

        "Jadi tidak kompatibel juga watak Gibran dengan PDIP, saya tangkapnya begitu dalam pembicaraan waktu itu," sambungnya.

        Baca Juga: Gibran Balas Pendapat Rocky Gerung Soal Pertemuannya dengan Anies Baswedan

        Salah satu hal yang sulit diterima Gibran, menurut Rocky, adalah keberadaan buzzer. Rocky menilai putra sulung Jokowi itu sudah memahami perpecahan yang bisa timbul akibat buzzer.

        "Sebetulnya ini menunjukkan bahwa fanatisme itu luar biasa, padahal anak presiden Jokowi tidak fanatik lagi dengan pembelahan yang dibuat secara sengaja oleh buzzer-buzzer Jokowi," terang Rocky.

        "Saya kira orang kayak Gibran ini tahu bahwa buzzer-buzzer ini menjilat saja. Kelihatannya dia tiba pada semacam evaluasi bahwa per-buzzer-an ini memperburuk demokrasi," imbuhnya.

        Baca Juga: Soal Panggilan 'Kakak Besar' ke Xi Jinping, Begini Analisis Rocky Gerung: Pesannya Jelas, Jokowi Ingin...

        Karena itulah, Rocky mengapresiasi keberanian Gibran menggelar pertemuan dengan Anies beberapa hari lalu, sebab tentu akan sangat berpengaruh terhadap kondisi para buzzer.

        "Yang berbahaya justru tadi. Betul, Gibran akan bikin pendukung Pak Jokowi sakit perut, mual-mual, panas dingin," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: