Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lima Besar Skema Penjahat Dunia Maya Manfaatkan Momentum Piala Dunia 2022

        Lima Besar Skema Penjahat Dunia Maya Manfaatkan Momentum Piala Dunia 2022 Kredit Foto: (Foto: Daily Pakistan)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Piala Dunia FIFA Qatar 2022 kini menjadi acara olahraga yang paling dinanti di seluruh dunia, yang tentu tidak hanya menarik ratusan juta penggemar namun juga menarik para penjahat dunia maya untuk melakukan aksinya, memanfaatkan momentum saat ini. Terkait dengan hal ini, perusahaan global cyber security Kaspersky menemukan gambaran bagaimana para scammer memonetisasi minar penggemar bola.

        "Acara olahraga besar selaly menarik perhatian penjahat dunia maya. Dengan Piala Dunia ini, penipu menjadi sangat kreatif, karena kami telah mengamati berbagai skema penipuan yang digunakan. Kami melihat bagaimana mereka mencoba untuk mendapatkan keuntungan paling banyak dari situasi tersebut dan mengeksploitasi sebanyak mungkin topik trendi, termasuk semakin banyak penipuan NFT yang terkait dengan Piala Dunia. " tutur Olga Svistunova selaku pakar keamanan di Kaspersky seperti dikutip dalam sebuah catatan media pada Senin (21/11/2022).

        Ia menambahkan, "pada saat yang sama, ada banyak yang disebut penipuan tradisional di luar sana mulai dari hadiah, tiket palsu hingga toko merchandise. Skema ini sederhana, namun efektif dan itulah sebabnya halaman penipuan seperti itu adalah teman abadi dari setiap acara atau peristiwa besar. Kami mendorong pengguna untuk berhati-hati ketika mereka menerima penawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan selalu memeriksa keabsahan pesan yang mereka terima."

        Baca Juga: Kritik Keras Hujam Qatar, Al Qaeda: Kami Serukan Saudara Muslim Jangan Ikuti Piala Dunia

        Beberapa skema penipuan yang dirangkum dalam Piala Dunia FIFA Qatar seperti yang telah dilakukan oleh para penjahat dunia maya antara lain:

        1. Penipuan tiket. Tiket palsu adalah umpan yang paling banyak digunakan apalagi Qatar 2022 hanya menawarkan tiket digital yang tentu memperbesar risiko dengan bahaya online. Kaspersky menemukan banyak halaman pishing yang menawarkan untuk pembelian tiket pertandingan FIFA di mana pengguna dapat kehilangan data pribadi, detail perbankan, dan uang serta kerugian data yang dicuri yang dapat dijual di Dark Web.
        2. Hadiah. Pakar Kaspersky menemukan halaman pishing yang menawarkan untuk memenangkan dua tiket ke Piala Dunia di mana pemenang yang beruntung hanya perlu membayar harga ongkos kirim saja.
        3. Merchandise. Banyak muncul toko merchandise palsu terkait FIFA yang menawarkan T-Shirt tim favorite, casing ponsel, atau bola bertandatangan.
        4. Penipuan kripto dan NFT yang telah menjadi ciri khas lanskap ancaman menjelang Piala Dunia 2022. Tidak hanya aktif dalam penyebaran berbagai penipuan kripto, sebagian besar juga mengeksploitasi NFT dengan menawarkan pilihan untuk bertaruh pada pertandingan dan memenangkan kripto dan NFT. Skema lainnya juga penipuan investasi kripto yang mencurigakan di mana penipu dapat membuat koin nyata untuk para pengguna berinvestasi.
        5. Penerbangan dan akomodasi. Pakar Kaspersky menemukan banyak halaman pishing yang meniru layanan penerbangan yang menawarkan tiket ke Doha yang tentu hanya akan menjarah uang dan data pribadi dari pengguna.

        Untuk menghindari menjadi korban penipuan, Kaspersky menyarankan pengguna untuk:

        • Memeriksa tautan sebelum mengeklik untuk memastikan keamanannya. Arahkan kursor ke atasnya untuk mempratinjau URL, dan cari kesalahan eja atau penyimpanan lainnya.
        • Lebih baik tidak mengikuti tautan dari email sama sekali. Sebagai gantinya, Anda dapat membuka tab atau jendela baru dan memasukkan URL bank Anda atau alamat situs lainnya secara manual.
        • Petimbangkan jenis informasi apa yang diminta. Perusahaan yang sah tidak menghubungi Anda secara tiba-tiba melalui email yang tidak diminta untuk menanyakan informasi pribadi seperti detail perbankan atau kartu kredit, nomor jaminan sosial, dll. Secara umum, pesan yang tidak diminta dan mengajak Anda untuk 'memverifikasi detail akun' atau 'memperbarui informasi akun harus dilakukan dengan hati-hati'.
        • Gunakan solusi keamanan yang andal yang dapat mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs pishing.
        • Pemeriksa tata bahasa dan ejaan (grammar spelling) adalah cara efektif untuk mengidentifikasi scammer. Kesalahan ketik dan tata bahasa yang buruk merupakan tanda bahaya. Begitu juga dengan ungkapan aneh atau sintaksis yang tidak biasa, yang mungkin dihasilkan dari email yang diterjemahkan bolak-balik melalui penerjeman beberapa kali.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: