Anies Baswedan Dapat Limpahan Suara Rakyat yang Kecewa dengan Prabowo Subianto, dokter Tifa Kasih Peringatan: Masih Bisa 'Dielus-elus' Lagi!
Anies Baswedan menghadirkan pilihan untuk mengambil langkah perubahan dari kalangan luar lingka kekuasaan Presiden Jokowi.
Sebelumnya hal ini sempat dimiliki oleh Prabowo Subianto, namun setelah Ketua Umum Partai Gerindra memutuskan “nyemplung ke kolam” istana Jokowi, suara pendukung Prabowo dinilai akan berakhir ke sosok Anies sebagai satu-satunya kandidat terkuat yang bisa merusak kedigdayaan jumlah capres dari kalangan istana.
Meski demikian, penilaian berbeda datang dari Tifauzia Tyassuma atau lebih dikenal dengan nama dokter Tifa yang menilai harus diuji mengenai kesungguhan pendukung Prabowo yang membelot ke Anies Baswedan. Hal ini karena menurut Tifa, para pendukung Prabowo memberikan dukungan di 2014 dan 2019 lalu didasarkan tak adanya pilihan lain untuk melawan Jokowi.
“Jadi ini kohesivitas dari pendukung Prabowo yang beralih ke Anies Baswedan harus dipertanyakan, masih perlu banyak ujian untuk menunjukkan kohesifitas dan loyalitas mereka terhadap siapa yang mereka dukung,” ungkap Tifa.
Menurut Tifa, dalam waktu kurang dari setahun ke depan nanti segala hal bisa terjadi termasuk upaya Prabowo menjaring pendukungnya di 2014 dan 2019 yang lalu.
Terlebih jika mereka para pendukung melihat Anies yang dinilai akan sulit menang.
“Bisa saja dalam perjalan 10 bula ini kemudian dielus-elus lagi sama Prabowo kemudian mereka sadar mendukung Anies susah, dan kansnya besar sekali karena Prabowo punya mesin politik tangguh yaitu Gerindra,” jelasnya.
Menurut dokter Tifa, Anies dikatakan sulit maju untuk di Pilpres 2024 karena ia punya tiik lemah yakni bukan kader partai politik manapun.
“Ini berat karena calon lain diasuh oleh partai, kalau bahasanya Bu Mega itu kan masing-masing calon kandidat presiden selain anggota juga petugas partai. Dari sisi ini Pak Anies nggak punya kans karena beliau bukan petugas partai apapun dan tidak memiliki partai apapun,” sambung dokter Tifa.
“Kalau kita identifikasi faktor-faktor yang bisa membuat seseorang menjadi capres kuat, pertama dia harus punya partai atau dia kader partai yang loyal,” ujar Tifa.
Karenanya, dokter Tifa menyebut seharusnya Anies sejak dahulu bergabung menjadi kader sebuah partai politik. Atau cara lainnya menurut Tifa adalah mengikuti langkah Grace Natalie yang membangun Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Atau ikuti jejeak Grace Natalie membangun partai baru, PSI itu walaupun nggak pernah masuk Threshold tapi kan mbak Grace Natalie ini berani bangun partai dari nol, kenapa Pak Anies nggak melakukan itu dari dulu?” ungkapnya.
Menjadi seorang yang berpartai menurut sosok yang dapat sorotan karena menganalisis bentuk hidung Jokowi ini sangatlah penting.
Hal ini karena Tifa menilai Anies Baswedan harus bersaing oleh kader yang akan diperjuangkan partai masing-masing terutama partai besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto