Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketika UAS Ceritakan Kisah Memuliakan Seorang Ibu: Kenang Ibu Bupati Luwu Timur dan Ibu Anies Baswedan

        Ketika UAS Ceritakan Kisah Memuliakan Seorang Ibu: Kenang Ibu Bupati Luwu Timur dan Ibu Anies Baswedan Kredit Foto: Instagram/Ust Abdul Somad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ulama kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) merespons viralnya video yang menampilkan enam pelajar di Tapanuli Selatan menganiaya seorang nenek. Melalui unggahannya di Instagram (21/11), ia mengunggah potongan video kasus penganiayaan yang viral itu.

        Dalam keterangan fotonya, UAS menceritakan kisah bagaimana memuliakan seorang Ibu.

        Baca Juga: Wanti-wanti bagi Parpol, Pengamat: Anies Bisa Saja Ambil Alih Simpul Kekuatan PDIP, KIB, maupun KIR

        "Ustaz, tolong doakan air ini, untuk ibu saya,' kata Pak Budiman Bupati Luwu Timur. 'Ibunya di mana?', tanyaku. 'Di kamar', jawab beliau. Aku segera ke kamar ibu beliau. Doaku hanya sampai Alhamdulillahi Rabbil'alamin. Selebihnya, hanya suara tertahan dan deraian air mata. Aku sedang melihat ibuku," tuturnya mengisahkan.

        Cerita lain, ia kisahkan dengan Prof Aliya Rasyid, Ibu dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

        Prof Aliya bertanya kenapa UAS cepat menjawab pertanyaannya di WA. Tanpa aling-aling, ia menjawab karena menganggap Prof Aliya sebagai Ibunya.

        Hal serupa, bagaimana UAS memuliakan seorang Ibu, juga ia kisahkan. Ia bilang, kerap ia memaksa istrinya, Ustazah Fatimah, untuk mengirim foto anaknya kepada Umiknya di Jombang.

        "Kenapa," tutur UAS meniru istrinya.

        Baca Juga: Bawa 'Misi Khusus' dalam Melakukan Kunjungan ke Berbagai Daerah, Pengamat Sebut Tidak Mudah Bagi Anies Baswedan: Dia Semakin...

        "Karena dia Ibuku. Aku tak bisa membahagiakannya dengan materi," jawab UAS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: