Kepuasan Kinerja Tinggi, Publik Beri Apresiasi Peran Besar Jokowi Jaga Daya Tahan Ekonomi Nasional
Baru-baru ini, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei yang menyatakan tingkat kepuasan publik kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebutkan mencapai 74,2%. Publik menilai ekonomi Indonesia memiliki daya tahan karena peran besar Presiden Jokowi
Menurut data survei LSI, sebanyak 30,4 persen publik menyatakan Jokowi sebagai sosok yang paling bertanggung jawab sekaligus paling berjasa dalam menjaga daya tahan ekonomi rumah tangga dan nasional.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Segara Institut Piter Abdullah mengatakan, tingginya kepuasan masyarakat itu tidak lepas dari keberhasilan Jokowi untuk keluar dari pandemi Covid 19 secara cepat yang berimplikasi terhadap ekonomi.
“Saya kira harus diakui memang Indonesia itu kan termasuk yang berhasil untuk keluar dari pandemi dengan cepat kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain yang sampai sekarang masih terpuruk Indonesia sangat jelas keberhasilan dari pemerintah mengatasi pandemi,” ujar Piter, Kamis (24/11/2022).
Piter menjelaskan, meski di awal pandemi Covid 19 tahun 2020 ekonomi Indonesia terdampak, namun berkat kebijakan yang tepat, sejak tahun 2021 ekonomi Indonesia mulai berangsur menunjukkan pertumbuhan.
“Terhadap tingkat kepuasan pemerintah khususnya kepada Presiden Jokowi karena meskipun kita mengalami pandemi, tetapi kan sejak tahun 2021 kita sudah mulai berlangsung semua ekonomi berlangsung pulih,” jelasnya.
Piter yang juga pengamat ekonomi itu menerangkan, kebijakan konkret dan cepat yang dikeluarkan pemerintah saat pandemi masih melanda Indonesia, segera melakukan vaksinasi secara masif agar timbul kekebalan kelompok dan berusaha secara secepat mungkin keluar dari pandemi.
“Keberhasilan utama kita kan karena kita keputusan pemerintah yang tepat dalam mendahulukan vaksin sehingga kita termasuk salah satu negara yang paling cepat dalam hal vaksinasi karena Pak Jokowi kan memerintahkan kepada semua menteri berusaha untuk memenuhi kebutuhan vaksin secara cepat,” paparnya.
“Sehingga kita menggunakan network kita di hubungan billateral, hubungan multilateral kita memastikan pasokan vaksin tanpa kesulitan, sehingga kita dapat melakukan vaksinasi dengan cepat dan dampaknya ternyata sangat positif sehingga kita cepat keluar dari pandemi ini,” sambung Piter.
Selain itu, Piter juga mengatakan walalu pun sejumlah kalangan memprediksi akan terjadi resesi global pada tahun 2023 mendatang, tetapi Piter memprediksi kondisi ekonomi Indonesia akan tetap aman dan stabil dari guncangan.
“Indonesia akan menjadi salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya positif tetapi juga disebutkan juga oleh IMF atau World Bank bahwasanya Indonesia itu akan menjadi salah satu cahaya dalam kondisi ekonomi global yang gelap,” bebernya.
Lanjut Piter, meskipun terdampak, ia optimis kondisi ekonomi Indonesia masih akan tumbuh potitif di sekitar angka 5%.
“Kita pasti terdampak, tetapi dampaknya itu bukan kita menjadi ikut resesi dampaknya itu ngerem pertumbuhan ekonomi kita tidak bisa melompat tinggi tetapi paling gak tumbuh di sekitaran 5% itu masih bisa kita capai,” pungkas Piter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat