Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Situasi Berubah, Benarkah Investor Telah Meninggalkan Startup?

        Situasi Berubah, Benarkah Investor Telah Meninggalkan Startup? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Startup di berbagai sektor di Indonesia kini tengah menghadapi situasi yang tidak mudah, ditandai dengan berbagai guncangan di mana banyak dari mereka lumpuh dan beberapa perusahaan startup besar pun kini banyak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif kepada karyawannya.

        Ekonom Achmad Nur Hidayat dalam sebuah video berjudul "Hari Ini PHK Masal Start Up, Siap-siap Besok Giliran Anda?" yang diunggah di akun YouTube-nya pada 22 November lalu menyampaikan bahwa ada infesiensi dalam perusahaan startup yang menyebabkan cash flow keluar perusahaan lebih besar daripada cash flow masuk sehingga perusahaan harus melakukan efisiensi. Di tambah lagi kini mereka menghadapi situasi berbeda di mana masa kejayaan mereka terancam oleh adanya potensi resesi di tahun 2023.

        Startup yang tadinya bertahan karena ditopang oleh para investor dan mengandalkan pembiayaan dari pasar modal kini harus menghadapi tantangan yang cukup serius akibat dari berbagai potensi ancaman yang akan terjadi. Dalam hal ini, Achmad menyampaikan, "kelihatannya banyak investor yang berpikir ulang tentang investasi [karena ada perubahan situasi saat ini], dan investor-investor besar itu mengambil tindakan yang cukup radikal atau cukup tegas, yaitu dengan meninggalkan startup yang sudah dianggap tidak profit."

        Baca Juga: Dua Inefisiensi Penyebab GoTo hingga Ruangguru Lakukan PHK Karyawan

        "Jadi startup-startup itu ditinggalkan oleh investornya," ujar Achmad. Ia melanjutkan, "yang tadinya kita banggakan bahwa startup ini adalah kreativitas, kolaborasi, membuat masyarakat hidup lebih mudah apalagi dengan ide-ide kreatif dari anak-anak muda, dia membuat suatu kreativitas dan kemudian kreativitas itu bernilai unicorn, menciptakan lapangan pekerjaan [...] tapi kemudian saat ini image itu runtuh, kenapa?"

        Menurutnya, image startup telah runtuh karena perusahaan-perusahaan digital tersebut justru kini melakukan PHK besar-besaran sehingga masyarakat kini menganggap pekerjaan yang tadinya diimpikan oleh banyak orang kini tidak lagi menjadi pekerjaan idaman karena untuk bertahan dalam posisi pekerjaan tersebut saja akan sangat sulit.

        Dengan situasi saat ini, Achmad menyampaikan bahwa kini startup justru telah menjadi perusahaan konvensional biasa, di mana jika perusahaan tidak dapat melakukan inefisiensi dalam menjalankan perusahaan dan tidak mampu menciptakan revenue, maka perusahaan akan dipaksa untuk melakukan efisiensi. Perusahaan tidak lagi dapat membakar uang karena situasi telah berubah dan para investor sudah mulai berpikir untuk berhati-hati dalam menginvestasikan uangnya.

        "Saya kira startup itu sekarang sudah masuk ke dalam siklus perusahaan konvensional di mana dia dituntut untuk melakukan efisiensi. Efisiensi itu meliputi men-generate revenue yang melebihi ekspeditur mereka. Kalau itu tidak dilakukan maka perusahaan ini pada akhirnya semuanya akan gulung tikar," kata Achmad.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: