Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Putin Ingin Majukan Kecerdasan Buatan Rusia, Langkah-langkahnya Terkuak

        Putin Ingin Majukan Kecerdasan Buatan Rusia, Langkah-langkahnya Terkuak Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Kremlin/Aleksey Nikolskyi
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Rusia perlu memperluas penggunaan kecerdasan (artificial intelligence/AI) buatan secara signifikan selama dekade mendatang, kata Presiden Vladimir Putin pada Kamis (24/11/2022).

        Sementara negara tersebut sudah “selangkah lebih maju” dalam hal AI, masih banyak yang harus dilakukan di bidang ini, kata Putin kepada para peserta konferensi Artificial Intelligence Journey (AIJ) di Moskow.

        Baca Juga: Putin Sampai Tersenyum Saat Kapal Pemecah Es Bertenaga Nuklir Diluncurkan

        Tugas sepuluh tahun mendatang adalah “memastikan pengenalan massal kecerdasan buatan. Harus mencakup semua sektor ekonomi dan sosial, serta sistem pemerintahan,” kata Presiden.

        Menurut Putin, negara perlu mencapai “kedaulatan berbasis teknologi, digital, dan sebagian besar budaya, pendidikan, berbasis nilai yang asli.”

        Dia meminta pemerintah untuk bergabung dengan perusahaan di industri untuk menyiapkan rancangan undang-undang yang memungkinkan AI dipromosikan secara lebih efektif.

        Rusia akan menjadi tuan rumah lebih banyak konferensi tentang masalah ini, dan kolega asing dari negara-negara “yang menyatakan keinginan untuk ambil bagian” harus diundang, saran Putin.

        “Tidak akan ada peningkatan pengangguran sebagai akibat dari pengenalan kecerdasan buatan dan robotisasi yang lebih luas ... Sebaliknya, [itu akan mengarah pada] munculnya profesi baru, lebih kreatif, bermakna dan menarik,” katanya.

        Kemajuan teknologi terutama ditujukan untuk meningkatkan standar hidup orang Rusia, jelas Putin, menambahkan bahwa pengenalan sistem cerdas, robot industri, dan tempat kerja otomatis akan membantu mengurangi jumlah pekerjaan rutin dan meminimalkan keterlibatan manusia di area produksi yang berbahaya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: