Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ma'ruf Amin Sebut Beberapa Tokoh KAHMI Berhasil Bawa Perubahan untuk Indonesia, Giliran Sebut Anies Baswedan, Responnya Langsung Beda

        Ma'ruf Amin Sebut Beberapa Tokoh KAHMI Berhasil Bawa Perubahan untuk Indonesia, Giliran Sebut Anies Baswedan, Responnya Langsung Beda Kredit Foto: Setwapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menyebut beberapa tokoh potensial dengan beragam latar belakang profesi keilmuan yang berhasil membawa perubahan bagi Indonesia. 

        Ma'ruf pun menyebut beberapa tokoh antara lain Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, hingga mantan Ketua DPR Akbar Tandjung.

        "Di sana, ada mantan wakil presiden Pak JK, ada Pak Mahfud, ada Pak Akbar Tanjung, saya kira terlalu banyak kalau saya sebut satu satu, terlalu banyak tokoh di KAHMI," ujar Ma'ruf saat meresmikan Pembukaan Musyawarah Nasional XI KAHMI, di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (25/11).

        Baca Juga: Desa Energi Berdikari Pertamina-Wasteco: Dari Sampah Menjadi Energi Terbarukan untuk Masyarakat

        Mendengar pernyataan Wapres, para peserta Munas KAHMI pun kemudian riuh dan meneriakkan nama Anies Baswedan karena belum disebut. 

        Respon ini membuat Ma'ruf sejenak menghentikan pidatonya. Kemudian dia menyebutkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. 

        "Juga Pak Anies," kata Ma'ruf yang langsung disambut riuh para peserta munas.

        "Saya bilang banyak tokoh di KAHMI ini. Oleh karena itu negara pemerintah sangat mengharapkan partisipasi yang optimal dari KAHMI," tambahnya.

        Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Bangga, Puji Inisiatif Perusahaan dalam Memberdayakan Masyarakat Indonesia

        Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meminta peran KAHMI membawa pesan kerukunan dan perdamaian di tengah masyarakat. 

        Salah satunya, di masa-masa tahun politik menjelang Pemilu 2024 saat ini, Ma'ruf mengatakan, segala perbedaan harus disikapi dengan bijak.

        Dalam Islam, kata dia, ada pedoman tentang menghormati keyakinan agama masing-masing lakum dinukum waliyadin yang artinya bagimu agamamu, bagiku agamamu. Ma'ruf berharap ini pedoman ini diterapkan dalam menyikapi perbedaan politik.

        "Kalau berbeda partai? lakum partaiyukum walana partayuna (bagi Anda partai Anda, bagi saya partai saya) lha iya, sama-sama KAHMI boleh saja berbeda partai," ujar Ma'ruf.

        Baca Juga: Bertemu Presiden Jokowi di Jateng, Wapres Ma'ruf Amin Laporkan Empat Hasil Kunker

        Dia melanjutkan, begitu juga jika sesama anggota KAHMI memiliki pilihan berbeda dalam memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dia berharap, tidak membuat KAHMI terpecah. 

        "Kalau berbeda capres? Lakum capresyukum walana capresyuna (capres Anda capres Anda, capres saya capres saya) jadi kita tetap utuh, saya kira KAHMI harus menjadi pelopor dalam kerukunan ya dan memperkuat nilai-nilai keindonesiaan dan juga keislaman," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: