Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cekcok dengan Relawan Jokowi Panitia Nusantara Bersatu di Acara TV, Politisi PDIP: Nggak Usah Sok Benar Lu, Kayak Gue Nggak Tahu Aja

        Cekcok dengan Relawan Jokowi Panitia Nusantara Bersatu di Acara TV, Politisi PDIP: Nggak Usah Sok Benar Lu, Kayak Gue Nggak Tahu Aja Kredit Foto: Youtube/tvOneNews
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Acara Nusantara Bersatu yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para relawannya yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) manuai banyak kritik hingga saat ini, tak terkecuali dari jajaran elite PDIP selaku partai pengusung Jokowi.

        Diskusi soal acara ini kemudian menjadi pembahasan dalam acara TV Catatan Demokrasi, yang ditayangkan Kanal Youtube tvOneNews. Diskusi tersebut turut menghadirkan Politisi PDIP Deddy Sitorus dan perwakilan relawan Jokowi yang menjadi panitia acara Nusantara Bersatu, Silfester Matutina.

        Selama jalannya acara, Deddy dan Silfester sempat terlibat dalam cekcok. Perdebatan keduanya bersumbu dari kritik pedas yang disampaikan Deddy mengenai acara Nusantara Bersatu di GBK beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Panjang Dah Urusan... Aktivis 98 Siap Menghadapi Benny Pentolan Relawan Jokowi yang Mau Perang dengan Pengkritik Pemerintah

        Deddy sebelumnya sudah menyampaikan ada 5 poin kritikan kepada panitia acara. Namun kritik itu dinilai sebagai upaya elit PDIP menghalang-halangi relawan bertemu dengan Jokowi. 

        Sebab, relawan mengaku, tidak ada hal buruk sampai melanggar etika. Tapi pasca kegiatan, mereka justru mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.

        "Anda ini bukan panitia, Anda nggak ada di situ. Anda juga bukan pengamat jadi nggak usah banyak ngomong. Kami ini bukan orang partai seperti kamu yang tunduk dan takut. Deddy ingat," tegas Silfester Matutina dikutip pada Rabu, (29/11/2022).

        Dia juga membantah kalau Stadion GBK tidak dapat digunakan menyusul adanya perhelatan piala dunia yang akan datang.

        "Bisa dipakai (GBK), kami nggak melanggar apapun. Jangan memutus silaturahmi," cetusnya yang hadir secara virtual.

        Sementara itu, Deddy Sitorus turut menanggapi ocehan Silfester Matutina yang diberikan untuknya.

        "Sudah selesai Anda bicara? Kalau penjelasan yang gamblang tadi tidak bisa Anda pahami, ya saya mau bilang apa, karena itu sangat sederhana. Lima alasan kenapa kami memberi kritik," balasnya.

        Deddy menilai bahwa sikap Silfester Matutina ini tidak mencerminkan relawan Jokowi. Justru sebaliknya, Silfester Matutina disebut sudah bikin malu. Deddy juga meluruskan, dirinya bersama PDIP tidak ingin meributkan acara di GBK, hanya saja memberi masukan yang merupakan tanda kepedulian terhadap Jokowi dan relawan.

        "Anda kalau mengaku relawan Jokowi harus ngikut tabiat Jokowi pak. Sikap Jokowi saja tidak bisa Anda tiru," ungkap Deddy.

        Baca Juga: Sengit! Diingatkan Sesama Relawan Jokowi 'Bukan Kondisi Tempur', Begini 'Balasan' Benny Rhamdani

        "Enggak usah so benar deh lu, kayak gue gak tahu aja, belagu banget dah!" tegasnya.

        Berikut ada 5 kritik PDIP Untuk Relawan Jokowi, apa saja ya?

        Merusak Momentum G20 

        Dalam acara Catatan Demokrasi yang ditayangkan dari Kanal Youtube tvOneNews, Deddy mengatakan bahwa, momen itu tidak dimanfaatkan untuk mengatakan keberhasilan pemerintah dalam presidensi KTT G20 di Bali, yang menghabiskan milyaran rupiah.

        Sayangnya, hal itu tidak terjadi. Justru yang ada hanya relawan yang kumpul di Senayan. Mereka mendengarkan diksi "rambut putih" sampai dengan pernyataan siap tempur relawan Jokowi.

        "Kita baru saja menyelesaikan presidensi G20 yang mencapai begitu banyak hal yang mempengaruhi masyarakat dunia pada masa yang akan datang, tapi hilang itu semua," tuturnya.

        "Rp600 miliar bubar sehari gara-gara urusan di GBK. Ini seharusnya jadi diskusi publik," lanjutnya.

        Duka di Cianjur

        Baca Juga: Dihujat Satu Indonesia karena Mau Perang dengan Pengkritik Pemerintah, Dalih Pentolan Relawan Jokowi: Kemarahan Banyak Orang!

        Deddy menyayangkan acara tersebut mengingat adanya musibah yang menimpa wilayah Cianjur, Jawa Barat. Sebagaimana diketahui, Cianjur sedang berduka pasca gempa bumi 5,6 magnitude yang menewaskan ratusan nyawa serta merobohkan banyak bangunan. 

        Kata Deddy, apakah para relawan Jokowi kehilangan sensitivitas, sehingga tak bisa menunda kegiatan tersebut untuk beberapa waktu sampai persoalan Cianjur terselesaikan dengan baik. Masyarakat Cianjur masih banyak yang membutuhkan bantuan. Seperti bantuan logistik dan juga tempat tinggal. 

        "Lah kita kan berpikir, apakah kita kehilangan sensitivitas sehingga kita tidak bisa menunda kegiatan itu beberapa saat saja, sampai kita merasa persoalan di Cianjur terselesaikan dengan baik. Hanya menunda. Kegiatan itu menguntungkan PDIP kok," tuturnya.

        Urgensi

        Politisi PDIP ini juga bertanya-tanya apa urgensi dari acara Nusantara Bersatu hingga tak mau menundanya?. Jika hal itu mengenai penegakan hukum dan juga pekerja kontrak, Deddy menegaskan bahwa pemerintahan sangat peduli dengan isu tersebut. Bahkan DPR kerap membahasnya. 

        "Kita bolak balik menerima utusan masyarakat. Presiden tahu dan aware," ujarnya.

        Deddy bertanya, apakah  acara itu begitu mendesak sehingga harus menghadirkan Jokowi. 

        "Apakah ada urgensinya menghadirkan presiden?," tanyanya.

        Relawan Jokowi Tidak Taat Aturan

        Sebelumnya, Menpora mengumumkan bahwa GBK untuk sementara waktu tidak dapat digunakan menyusul kegiatan piala dunia yang akan datang, termasuk menolak konser-konser. 

        Deddy mengeklaim, pihaknya juga mendapat penolakan dari pengurus GBK ketika meminta izin untuk menggelar HUT PDIP ke-50.

        Baca Juga: PDIP Makin 'Nyeruduk' Bukan karena Jokowi Apalagi Ganjar Pranowo, Ternyata karena Hal Ini!

        "Disamaratakan, tidak boleh pak. Ini untuk persiapan piala dunia. Kita taat hukum. Tapi ini tiba tiba terjadi. Bukan kita iri tapi masa sih kita mau maksa," katanya.

        Mencoreng Nama Jokowi

        Akibat acara Nusantara Bersatu besutan relawan, nama pemerintah dan Presiden Jokowi jadi tercoreng. Buntut video viral relawan yang menyatakan siap tempur dengan orang yang berseberangan dengan Jokowi.

        "Makanya kita pusing. Kalau tidak, enggak kita openi ini barang. Justru karena kita sayang Jokowi dan relawan tolong dong. PDIP cuman mengingatkan," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: