Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dengar Demokrat Geram Lihat Kultur Feodal Hingga Pengkultusan Jokowi, Loyalis: Mungkin Derita SBY...

        Dengar Demokrat Geram Lihat Kultur Feodal Hingga Pengkultusan Jokowi, Loyalis: Mungkin Derita SBY... Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Panitia Acara Nusantara Bersatu Silfester Matutina keheranan dengan sejumlah tuduhan yang dilancarkan oleh Partai Demokrat.

        Dirinya menanggapi langsung tuduhan mulai dari kultur feodal hingga pengkultusan Joko Widodo alias Jokowi dari Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani.

        Baca Juga: Stok Melimpah, Jabar dan Jatim Kompak Minta Jokowi Tak Impor Beras

        "Kan kita dengar di tempat itu [relawan] kalau saya tidak salah ingat istilahnya manut ya, 2024 manut Jokowi, ini kan kultur feodal," ujar Kamhar dalam perbincangannya di Total Politik. 

        "Tidak pernah di masa pak SBY ada rapat akar relawan, padahal relawan SBY tidak kurang sangat banyak tapi kenapa pak SBY tidak mau membangun kultus individu kultus pada diri," imbuhnya.

        Membalas pernyataan Kamhar, Silfester Matutina menyebutkan bahwa relawan tak membahas capres.   

        "Saya kasih tahu dulu, jadi acara kemarin tidak ada kata mendukung capres, yang abuse of power tadi juga enggak ada," ungkap Silfester di acara yang sama. 

        Baca Juga: Keras! Rizal Ramli Sebut Presiden Jokowi Bukan Solusi Bangsa Indonesia: Makin Lama, Makin Porak-poranda!

        Silfester juga mengaku tak mengkultuskan Jokowi maupun menganut feodalisme seperti yang ditudingkan oleh Kamhar. 

        "Enggak ada, orang kita sayang ke pak jokowi gimana? itu mungkin derita SBY [enggak digituin]," kata Silfester.  "Pak Jokowi mau diberikan penghargaan ini itu saja enggak mau," imbuhnya.

        Acara Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) dinilai sebagai upaya Presiden Joko Widodo atau Jokowi sedang mencoba 'unjuk' kekuatan. Hal ini diungkap oleh Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief. 

        Baca Juga: Presiden Jokowi Disebut Tengah Mainkan Dendam Kekuasaan dalam Pemerintahan, Panda Nababan Ungkap Alasannya

        Diketahui, Jokowi sendiri hadir langsung di acara yang diinisiasi oleh para relawannya itu di GBK, Senayan, Jakarta pada Sabtu (26/11/2022).

        "Ya, kemarin pengerahan massa oleh Pak Jokowi itu menunjukkan Jokowi sebetulnya sedang dalam posisi melemah di mata para parpol," kata Andi Arief, Senin (28/11/2022).

        Andi Arief mengatakan, Jokowi tentu ingin menunjukkan kekuatan sehingga mendukung pelaksanaan Nusantara Bersatu.

        Bahkan ia menyebut Jokowi turut berperan dalam pelaksanaan Nusantara Bersatu, misalnya soal penyediaan logistik agar sukarelawan bisa datang ke Stadion GBK.

        Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Presiden Jokowi Sosok Pendendam: Dia Balasnya Pakai Orang Lain, Contohnya Buzzer Itu!

        "Jadi, dia (Jokowi) berupaya untuk mencoba menguatkan diri dengan mengumpulkan sukarelawan-sukarelawan yang mobilisasi, ya, pengerahan dan namanya pengerahan itu kan melibatkan sumber daya, logistik, dan lainnya begitu," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: