Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Lengser, Ternyata Presiden Jokowi Diam-diam Telah Bangun Dinasti Politik: Gibran dan Bobby Contoh Nyata

        Jelang Lengser, Ternyata Presiden Jokowi Diam-diam Telah Bangun Dinasti Politik: Gibran dan Bobby Contoh Nyata Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar hukum tata negara Refly Harun berpendapat, jelang berakhirnya masa jabatan sebagai presiden Jokowi sudah mulai mempersiapkan 'panggung kekuasaan' untuk anggota keluarganya.

        Inilah yang menurut Refly terlihat dari sikap Jokowi yang aktif Baca Juga: Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Eggi Sudjana Soroti Rektor UGM: Nanti Terbongkar, Mereka Tak Berani Memastikan!mengendorse beberapa tokoh politik. Agar nantinya jika terpilih tokoh-tokoh ini bisa ‘melindungi’ dinastinya.

        "Jangan lupa political dynasty, dinasti politik yang mereka bangun, yang Jokowi bangun," kata Refly seperti dilansir, Kamis (1/12/2022).

        Bahkan, Jokowi dinilai akan membawa putra bungsunya, Kaesang Pangarep, untuk terlibat meramaikan dunia politik. Meski selama ini Kaesang menjadi satu-satunya anak Jokowi yang masih bertahan di dunia bisnis.

        "Bobby Nasution diperkirakan dia minimal menjadi Wakil Gubernur, atau bahkan Gubernur Sumatera Utara dalam Pilkada berikutnya," ujarnya.

        "Lalu kemudian Gibran Rakabuming itu akan lompat ke DKI 1, atau setidak-tidaknya Jawa Tengah 1. Kemudian nanti Kaesang Pangarep akan masuk Solo," sambungnya.

        Refly lantas mengungkap beberapa alasan lain Jokowi bersikukuh mempertahankan pengaruh politiknya. Seperti untuk menutupi kasus KM 50, isu ijazah palsu, sampai mega proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

        "Kalau kita bicara agenda seperti KM 50, apakah Presiden Jokowi tidak ketar-ketir kalau ini dibuka? Karena akan melibatkan Istana sebagai orang yang membiarkan paling tidak. Jelas-jelas ada pelanggaran hak asasi manusia di sini tapi kemudian tidak ditindaklanjuti," ungkap Refly.

        Baca Juga: Strategi Eggi Sudjana dkk di Luar Dugaan Soal Pencabutan Gugatan 'Ijazah Palsu', Jokowi Sudah Siap?

        Ia bahkan membandingkan sikap Jokowi ketika menanggapi kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh Ferdy Sambo, serta tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan nyawa pendukung Arema FC. 

        Pasalnya Jokowi dinilai sangat reaktif dan langsung memberi instruksi khusus di kedua kasus tersebut.

        "Yang kedua isu ijazah palsu sampai sekarang belum diklarifikasi, kita belum tahu kebenaran substantifnya," ujar Refly.

        Baca Juga: Aktif Ngurusin Capres Sampai Bikin Tersinggung Partainya Sendiri, Jokowi Diminta Tiru Tingkah SBY Ini

        "Selanjutnya adalah IKN, seandainya tidak dilanjutkan oleh rezim yang baru. Kalau rezimnya pro Jokowi atau boneka Jokowi, dia punya jaminan untuk dilanjutkan," sambungnya.

        Tak menutup kemungkinan jika Jokowi tak berkuasa dan pemimpin berikutnya tidak pro Jokowi, mega proyek IKN bisa diungkit menjadi skandal tindak pidana korupsi.

        Sementara masalah terakhir yang diungkit Refly adalah proyek mangkrak kereta cepat. "Yang awalnya Keppres-nya business to business, tapi sekarang penggunaan uang APBN untuk membiayai," tuturnya.

        Baca Juga: Sesuai Arahan Jokowi, Menkominfo Dorong Startup Prioritaskan Produk Lokal

        Menurut Refly, alasan-alasan yang dikemukakannya masuk akal. Ia berpendapat Jokowi memiliki banyak sekali kepentingan sehingga saat ini terus berusaha memelihara kekuatan politiknya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: