Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bangkit dari Pandemi, Pembangunan Jaya Ancol Bakal Sajikan Taman Rekreasi Berkelas Dunia

        Bangkit dari Pandemi, Pembangunan Jaya Ancol Bakal Sajikan Taman Rekreasi Berkelas Dunia Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) berhasil meningkatkan kinerja perusahaan menjadi positif di tahun 2022 ini setelah pada 2 tahun sebelumnya negatif akibat dari pandemi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PJAA, Winarto, dalam Paparan Publik PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang digelar secara virtual pada Jumat, 2 Desember 2022.

        “Sampai dengan September 2022, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp.78,9 Miliar, tumbuh 141% dibanding tahun lalu yang mencatatkan rugi sebesar Rp.192,8 Miliar. Hal ini ditopang oleh peningkatan pendapatan sebesar Rp.386 Miliar atau 158%.” ucapnya.

        Jumlah pengunjung Ancol Taman Impian memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap pendapatan perseroan. Dalam periode year to date September 2022, pengunjung Ancol berada di angka 5,3 juta atau naik 148% jika dibanding tahun sebelumnya yang berada di 2,1 juta pengunjung. Hal ini tentu saja dampak dari kondisi pandemi Covid-19 yang semakin terkendali di Indonesia yang mengakibatkan meningkatnya mobilitas dan daya beli masyarakat sehingga mendorong penguatan aktivitas produksi dan konsumsi masyarakat.

        Baca Juga: Berhasil Cetak Kinerja Moncer, Itama Ranoraya Malah Optimis Bakal Alami Pertumbuhan

        Pada tahun ini, perseroan masih berfokus pada transformasi di semua lini usaha dalam menghadapi masa pandemi dengan regulasi yang sangat dinamis. Sektor rekreasi yang merupakan penyumbang terbesar pendapatan perseroan masih perlu memperhatikan kondisi pandemi yang hingga saat ini masih mengalami pasang surut. Namun, hal ini tidak mengurungkan komitmen perseroan dalam menghadirkan sajian hiburan berkualitas kelas dunia bagi seluruh masyarakat Indonesia.

        Sejak 2021 lalu Ancol mulai menjalankan inovasi berupa virtual education yaitu mengajak pengunjung terutama anak-anak untuk tetap bisa berpetualang dan mendapatkan edukasi dari unit usaha rekreasi seperti Sea World Ancol, Ocean Dream Samudra, Dunia Fantasi dan Pasar Seni Ancol secara virtual. Program digitalisasi juga dilakukan seperti penerapan online ticketing dan reservasi, peluncuran Ancol Apps serta kolaborasi dengan berbagai pihak.

        Dengan program transformasi yang dilakukan oleh perseroan serta keberhasilan melakukan financial restructuring melalui reprofiling hutang jangka pendek menjadi hutang jangka panjang, perseroan mampu memperbaiki rating PEFINDO dari A “Negative Outlook” menjadi A “Stable Outlook”.

        Selain itu, seiring dengan pelonggaran yang diberikan pemerintah di sepanjang 2022 juga mendorong perseroan untuk bisa menyelesaikan komitmen inisiatif inovasi yang sempat tertunda yaitu Revitalisasi Pantai Timur Ancol Symphony of The Sea serta menghadirkan ikon baru, Dancing Water Fountain di Bundaran Timur Ancol.

        Perseroan juga melakukan rebranding dengan memperkenalkan logo baru Ancol Taman Impian pada Juli 2022 lalu. Hadir dengan logo yang kuat dan modern dengan satu warna biru laut yang terinspirasi dari segarnya angin semilir lautan sebagai simbol keramahtamahan, ketenangan dan kegembiraan. Logo baru ini diharapkan dapat menjadi identitas yang diyakini lebih relevan dan lebih dekat di hati masyarakat atau pengunjung.

        “Logo baru ini juga melambangkan kebangkitan Ancol Taman Impian sebagai destinasi wisata favorit bangsa dari pandemi serta demi memperkuat posisi perusahaan sebagai pionir dalam industri pariwisata di Indonesia” lanjut Winarto.

        Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Paparkan Program Percepatan Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

        Pada awal November, perseroan juga meluncurkan unit usaha rekreasi terbaru yaitu Jakarta Bird Land (JBL). Taman burung pertama yang dimiliki oleh Ancol ini memiliki luas kurang lebih 6.000 m2 yang terbagi dalam 6 kawasan yaitu American Macaw Area, Indonesian Cockatoo, Hornbill Family, Aviary Exhibit, Water Bird, dan Free Range Bird Area, JBL adalah rumah dari ratusan ekor burung dari berbagai jenis. Daya tarik utama JBL adalah Sky Bridge dimana pengunjung bisa melihat lebih dekat dan berinteraksi langsung dengan burung - burung yang sedang terbang bebas dan hinggap di dalam area aviary.

        Perseroan berkomitmen untuk terus dapat menghadirkan sajian hiburan berkualitas kelas dunia yang bisa memberikan pengalaman-pengalaman baru yang berkesan bagi seluruh pengunjung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: