Sektor pertanian memiliki peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 13,28 persen pada tahun 2021 atau merupakan urutan kedua setelah sektor Industri Pengolahan yang sebesar 19,25 persen.
Sub sektor yang cukup besar potensinya ialah sub sektor perkebunan. Kontribusi sub sektor perkebunan tahun 2021, yaitu sebesar 3,94 persen terhadap total PDB dan 29,67 persen terhadap sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan atau merupakan urutan pertama pada sektor tersebut.
Baca Juga: Mampu Jawab Tantangan, Pemerintah Siapkan Roadmap Industri Sawit Menuju 2045
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 10 tanaman perkebunan rakyat yang paling banyak di Indonesia antara lain Kelapa Sawit dengan luas 6.088.700 hektare; Karet 3.421.900 hektare; Kelapa 3.343.600 hektare; Kakao 1.465.900 hektare; Kopi 1.235.500 hektare; Cengkeh 566.600 hektare; Jambu Mete 476.600 hektare; Pala 254.200 hektare; Gula Tebu 251.100 hektare; dan Tembakau 200.000 hektare.
Kelapa Sawit merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peranan cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Areal perkebunan kelapa sawit tersebar di 26 provinsi, yaitu seluruh provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan, Provinsi Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Baca Juga: Industri Sawit Ternyata Penopang Perekonomian Nasional, Nih Sederet Buktinya!
Produksi minyak sawit (crude palm oil/CPO) terbesar tahun 2021 berasal dari Provinsi Riau dengan produksi sebesar 8,96 juta ton atau sekitar 19,55 persen dari total produksi Indonesia. Selanjutnya berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah dengan produksi sebesar 7,28 juta ton atau 12,47 persen.
Meskipun total produksi pada tahun 2021 diperkirakan mengalami penurunan, struktur produksi menurut status pengusahaan tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yakni didominasi oleh produksi perkebunan swasta dengan perkiraan sebesar 27,36 juta ton CPO (60,64 persen); diikuti perkebunan rakyat dengan total produksi 15,50 juta ton (34,36 persen); serta sisanya sebesar 2,26 juta ton (5 persen) diproduksi oleh perkebunan besar negara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas