Presiden Jokowi Disebut Jadi Calo Supaya Bisa Tarik Investor di IKN, Rocky Gerung: Padahal Itu Tanah Rakyat!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataannya sempat mengaku terkejut dengan tingginya minat investor ke ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Jumlah investasi disebut oleh dia mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 25 kali lipat, khususnya di kawasan inti IKN.
"Saya kaget jajak pasar pertama oversubscribed sampai 25 kali, otoritas IKN juga kaget, sehingga kawasan inti langsung sudah habis," ujar Jokowi melansir dari Youtube Channel Rocky Gerung, Senin (5/12/22).
Menurut pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung tentu saja oversubscribed gampang didapatkan jika masa sewanya hampir 160 tahun.
“Pak Jokowi sebetulnya memang akan menyebut oversubscribed karena dia udah janjikan buat ibukota negara itu silahkan dimiliki tanpa bayar. Kira-kira begitu, gratisan istilahnya,” kata Rocky.
Menurut dia pula, inilah salah satu alasan revisi berulang dilakukan pada undang-undang Ibu Kota Negara baru (IKN).
“Kenapa? ya karena permintaan dari investor, jadi investor akan subscribe kalau mereka ajukan proposal yang betul-betul merendahkan Indonesia. Itu betul itu yang akan terjadi,” kata dia.
“Tetapi kalau kita bayangkan buat dunia ini 3-5 tahun ke depan masih akan berantakan ekonominya mana ada yang mau yang invest?” tambahnya.
Tapi yang lebih berbahaya menurut dia adalah membiarkan Indonesia itu dijual murah oleh seseorang juga yang akan ingat sebagai presiden.
“Saya kira separuh Kalimantan akan terjual perlahan-lahan, karena begitu ada ibukota negara maka akan dibuat kiri kanan itu supaya investor datang lagi dan itu artinya jadi akan oversubscribe lagi,” katanya.
Rocky juga menambahkan apa yang dilakukan Jokowi sama halnya dengan pekerjaan seorang calo.
“Saya mempertanyakan, apa sebetulnya yang di kepala Pak Jokowi itu sehingga mesti terus setiap hari itu dia jadi calo?” tanya dia.
“Kalau sebenarnya jadi calo tapi tanah milik dia, ya jelas. Tapi dia kan jadi calo untuk jual tanah yang bukan miliknya. Tanah orang itu kan, bukan tanah beliau. Itu tanah negara milik penduduk, tanah rakyat,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty