Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemulihan Pascagempa Cianjur, Menko PMK: Proses Rehabilitasi Rekonstruksi Dimulai

        Pemulihan Pascagempa Cianjur, Menko PMK: Proses Rehabilitasi Rekonstruksi Dimulai Kredit Foto: Kemenko PMK
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendampingi Presiden RI, Joko Widodo, mengunjungi wilayah terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (5/12/2022).

        Sejumlah titik dikunjungi dalam kesempatan ketiga kalinya Presiden berkunjung itu. Dimulai dari Posko Bantuan Paspampres Peduli Cianjur, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang; Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang; dan lokasi pembangunan rumah khusus tahan gempa RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.

        Baca Juga: Utamakan Kenyamanan Korban Gempa Cianjur, Mensos Risma Pasang Palet di Posko Pengungsian

        Di Posko Bantuan Paspampres Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Presiden menyapa para penduduk yang mengungsi di posko. Presiden memastikan bahwa para pengungsi dalam keadaan baik. Dia juga memberikan bantuan sosial dan berinteraksi dengan warga. Di kesempatan itu, Kepala Negara juga mendapatkan aspirasi masyarakat yang ingin agar pembangunan rumahnya segera dimulai.

        Kemudian, di titik kedua Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Presiden meninjau sejumlah ruangan yang terdampak gempa, seperti masjid dan asrama santri. Presiden juga menyempatkan untuk meninjau SMPN 1 Warungkondang yang terdampak gempa.

        Di titik ketiga, lokasi pembangunan rumah khusus tahan gempa RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku. Di lahan sekitar 2,5 hektare tersebut akan dibangun 200 rumah tahan gempa oleh Kementerian PUPR bagi warga yang rumahnya terdampak rusak berat yang berada di center gempa di Kecamatan Cugenang. Dalam kesempatan itu juga, Presiden berinteraksi dan memberikan bantuan kepada 10 orang penerima simbolis bantuan rumah relokasi kepada warga yang terkena dampak dari Kecamatan Cugenang.

        Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa kunjungan Presiden ke berbagai lokasi terdampak gempa bumi menandakan bahwa proses rehabilitasi dan rekonstruksi telah dimulai.

        "Alhamdulillah hari ini Bapak Presiden berkunjung untuk ketiga kalinya di lokasi bencana di Cianjur ini. Tadi melakukan kegiatan yang menandakan bahwa sudah dimulai tahap rehabilitasi rekonstruksi walaupun masa tanggap bencana belum selesai," ujar Menko PMK setelah mendampingi Presiden, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Menko PMK menerangkan, proses rehabilitasi dan rekonstruksi telah dilakukan secara paralel dengan masa tanggap darurat bencana. Dalam kunjungannya itu, Menko PMK menerangkan bahwa Presiden telah berjanji akan segera melakukan proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang terdampak parah di episenter gempa, dan fasilitas sosial seperti fasilitas sekolah, fasilitas umum seperti masjid yang akan segera dimulai oleh Kementerian PUPR.

        "Sesuai dengan arahan Presiden bahwa antara tanggap darurat bencana dan proses rehabilitasi dan rekonstruksi itu dilaksanakan secara simultan dan paralel. Tadi beliau meninjau masjid yang akan dibangun, sekolah yang nanti akan segera dimulai PUPR," jelasnya.

        Baca Juga: Pastikan Bantuan Tersebar Merata, Menko PMK Muhadjir Turun Tangan Menyisir Korban Gempa Cianjur

        Kemudian, untuk peninjauan pembangunan tahap satu hunian tetap Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Muhadjir menerangkan bahwa Presiden menargetkan agar pembangunan bisa selesai di akhir Desember.

        Kemudian, target lain, pembangunan hunian tetap tahap berikutnya adalah sekitar 1.600 unit rumah. Relokasi tersebut akan disiapkan lahan lainnya dan bisa dibangun pada akhir desember hingga sebelum Lebaran.

        "Kalau Desember, 200 rumah ini pasti bisa dibangun. Bahkan target kita sisanya di lahan 30 hektare akhir Desember bisa dilakukan," ucapnya.

        Selebihnya, untuk rumah warga yang tidak direlokasi akan diberikan bantuan yang besarannya menyesuaikan tingkat kerusakan. Masing-masing Rp50 juta untuk rumah yang rusak berat dan tidak direlokasi, Rp25 juta untuk rumah yang rusak sedang, dan Rp10 juta untuk rumah yang rusak ringan.

        Sesudah mendampingi Presiden, Menko PMK juga menyempatkan berkunjung ke Posko Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di Kabupaten Cianjur. Menko PMK menyempatkan berinteraksi dengan para relawan dan mencicipi masakan para relawan di dapur umum yang akan dibagikan kepada para pengungsibdi posko-posko pengungsian. Menko PMK juga memberikan bantuan secara simbolis kepada MDMC Kabupaten Cianjur.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: