Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wamen BUMN Targetkan IPO Pertamina Geothermal Energy pada Kuartal I-2023

        Wamen BUMN Targetkan IPO Pertamina Geothermal Energy pada Kuartal I-2023 Kredit Foto: Antara/Ahmad Subaidi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Basan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Masyuri menargetkan penawaran saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) pada kuartal I-2023.

        IPO tersebut dilakukan sebagai upaya unlock value Pertamina sebesar US$100 miliar dan juga untuk sumber pendanaan bagi perusahaan yang selama ini modal hanya berasal dari induk perusahaan. 

        "BUMN yang direncanakan untuk bisa melakukan penawaran ke publik di tahun 2023, yang pertama adalah PGE yang merupakan salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia saat ini berdasarkan jumlah kapasitas terpasang," ujar Pahala pada saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (7/12/2022).

        Baca Juga: Digitalisasi, Cara PGE Area Kamojang Angkat Ekonomi dan Melek Teknologi Warga Sekitar Operasi

        Pahala mengatakan, sampai dengan saat ini, persiapan IPO sudah dilakukan dengan melakukan penyusunan berbagai dokumentasi, termasuk penunjukan konsultan-konsultan penunjang. 

        Lanjutnya, registrasi pertama dan kedua ke OJK juga sudah dilakukan, sedangkan untuk penyampaian rentang harga IPO kepada OJK diharapkan bisa dilakukan di akhir 2022 ini atau di awal 2023.

        "Kemudian, akan dilanjutkan dengan public expose dan masa penawaran umum. Kita berharap nantinya penawaran saham, pencatatan saham di BEI-nya sudah bisa diselesaikan di triwulan pertama 2023," ujarnya.

        Pahala melanjutkan, dengan adanya IPO ini, PGE diharapkan bisa mengoptimalkan aset wilayah kerja panas bumi dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah dikelola saat ini seperti Lumut Balai Unit 2 dan Hululais Unit 1 & 2.

        Bukan hanya itu, PGE juga diharapkan dapat menerapkan teknologi Co-generation yang menggunakan teknologi binary untuk membangkitkan kapasitas tambahan dengan pemanfaatan biner, low pressure, dan bottoming unit.

        Dengan kapasitas terpasasang PLTP sebesar 672 Mega Watt (MW), Pahala menargetkan IPO yang dilakukan PGE dapat meningkatkan kapasitas terpasang sebesar 600 MW pada tahun 2027.

        "Kami harap ada tambahan kapasitas PLTP 600 Mega Watt dari 2023 sampai 2027," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: