Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Budiman Sudjatmiko Sindir Pemimpin Miskin Ide yang Hanya Kejar Like, 'Orang Lebih Suka Melihat Saya Makan Mie Ayam Pinggir Jalan'

        Budiman Sudjatmiko Sindir Pemimpin Miskin Ide yang Hanya Kejar Like, 'Orang Lebih Suka Melihat Saya Makan Mie Ayam Pinggir Jalan' Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menilai saat ini yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin bukan hanya berusaha mati-matian untuk menampilkan aspek elektabilitas atau tingkat ketersukaan, keterpilihan dan kepopuleran saja.

        Menurutnya, sebagai seorang pemimpin, dia harus mempunyai syarat-syarat seperti yang dikemukakan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

        "Seperti yang disampaikan Bu Mega dan Pak Sekjen PDIP dia harus punya kepemimpinan ideologi, kemampuan teknokratis, menyelesaikan persoalan rakyat, dan bervisi ke depan," kata Budiman kepada eks elite Nasdem, Zulfan Lindan di akun Youtube-nya.

        Menurut Budiman, calon pemimpin yang ideal untuk Pilpres 2024 adalah pemimpin yang kaya akan ide atau gagasan mengenai Indonesia ke depan. Bukan hanya untuk jangka pendek selama periode 5-10 tahun saja. Tapi jangkauannya visi tentang Indonesia sampai 100 tahun ke depan.

        "Bu Mega pernah mengatakan apa jadinya Indonesia 100 tahun ke depan?," tambahnya.

        Dan hal itulah, lanjut Budiman, yang dalam percakapan politik hari ini terkait Pilpres tidak ada.

        "Kenapa itu tidak muncul? Saya curiganya gini dia (capres-red) tidak paham apa yang harus dilakukan untuk Indonesia kalau berkuasa," katanya.

        "Kedua, dia paham tapi tak mau dikemukakan karena tahu rakyat itu tak menghargai politik ide, percuma mengumbar ide toh tak banyak dapat simpati dan like, orang lebih suka melihat saya makan mie ayam pinggir jalan," kata Budiman yang ditimpali dengan tertawa lebar dari Zulfan Lindan.

        Kemudian kata Budiman, calon yang bermunculan saat ini merasa takut jika idenya ditampilkan sekarang, maka takut gagasannya itu dicuri oleh calon lain.

        "Ketiga dia takut idenya itu dicuri oleh calon lain, bagi saya kalo itu artinya pemimpin itu tidak siap dalam pikiran. Kalau bagi saya, penampilan boleh sederhana, tapi pikiran tak boleh sederhana," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: