Masyarakat Diminta Pengertiannya Soal Penangkapan Anggota Jaringan Teroris, Mahfud MD: Karena Kadang Ada yang Nyinyir
Masih ada segelintir orang yang menyindir langkah aparat penegak hukum dalam menangkap anggota jaringan teroris. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Karenanya, Mahfud MD meminta pengertian dari masyarakat mengenai kerja aparat dalam menangkap anggota jaringan teroris.
"Karena terkadang kan ada yang nyinyir. Kalau kita nangkap teroris dianggap sewenang-wenang. Tapi, kalau tidak nangkap lalu dibilang bodoh, dibilang lalai," kata Mahfud di Bandung, Rabu (7/12/2022).
Oleh sebab itu, Mahfud meminta kepada masyarakat untuk bekerja sama terutama dalam memberantas terorisme di Tanah Air. Berbagai cara menurut Mahfud bisa dilakukan antara pemerintah dengan masyarakat untuk mencegah penyebaran paham-paham radikal yang melahirkan praktik terorisme.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menegaskan kalau teroris itu menjadi musuh pemerintah dan juga masyarakat.
"Itu adalah musuh kemanusiaan musuh bersama musuh semua penganut agama, itu teroris. Oleh sebab itu, kita harus hadapi bersama-sama masalah ini dan ke depannya kita semua harus hati-hati," ujarnya.
Di samping itu, Mahfud menyebut kalau jumlah kelompok teroris berikut kegiatannya di Indonesia sudah jauh menurun sejak 2018. Akan tetapi, dirinya tidak menampik kalau kelompok jaringan teroris itu masih eksis di Tanah Air.
Baca Juga: DPR Tanggapi Tulisan KUHP di Barang Milik Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung: Terlalu Dipaksakan
Ucapan Mahfud itu dibuktikan dengan aksi bom bunuh diri di depan halaman Polsek Astanaanyar Kota Bandung pada Rabu (7/12/2022) pagi. Pelaku bernama Agus Muslim terafiliasi dengan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
"Itu sudah jarang-jarang terjadinya sekali-kali terjadi. Tetapi, masih ada, buktinya hari ini."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum