Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kolaborasi VIDA dan OpenBank+ Dukung BPR dan Koperasi Go Digital

        Kolaborasi VIDA dan OpenBank+ Dukung BPR dan Koperasi Go Digital Kredit Foto: VIDA
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai upaya untuk mendukung digitalisasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam memberikan pelayanan kepada UMKM secara aman dan nyaman, PT Indonesia Digital Identity (VIDA) sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) dalam acara pertemuan Komisariat BPR Tangerang pada November lalu telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Mitra Jasa Lima (OpenBank+) sebagai penyedia layanan open banking.

        Terkait dengan kerja sama ini, Chief Revenue Officer VIDA Adrian Anwar menyampaikan bahwa layanan keuangan seperti BPR merupakan salah satu layanan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dan pelaku usaha mikro dan kecil di Kota Tier 2 dan Tier 3 dalam melakukan berbagai transaksi keuangan di bisnisnya. Karenanya di tengah penetrasi yang digital yang semakin tinggi, tuntutan inovasi pun semakin tinggi.

        "Di tengah penetrasi digital yang semakin tinggi ini, tentunya tuntuan industri perbankan, termasuk BPR untuk melakukan berbagai inovasi yang mengakselerasi jumlah nasabah sambil merangkul seluruh lapisan masyarakat juga semakin tinggi. Maka dari itu, VIDA sangat senang dapat bekerja sama dengan OpenBank+ dalam membangun ekosistem perbankan yang tak hanya aman dan terpercaya, namun juga inklusif dan mudah diakses sehingga dapat membantu perkembangan pelaku UMKM pengguna platform digital BPR," tutur Adrian dalam media rilis pada Rabu (14/12/2022).

        Baca Juga: VIDA: Verifikasi Identitas Digital Dorong Inklusivitas Ekosistem Digital Bagi UMKM

        Melalui kolaborasi VIDA dengan OpenBank+, BPR dapat melakukan verifikasi identitas dan tanda tangan digital bagi para nasabah dan calon nasabahnya melalui produk VIDA dan OpenBank+. OpenBank+ sebagai perusahaan yang menyediakan akses data secara aman melalui penggunaan teknologi Application Programming Interface (API) dapat mendukung BPR dan Koperasi untuk dapat menerima data-data keuangan nasabah secara aman untuk dapat dihadirkan inovasi layanan keuangan mulai dari simpanan dana hingga pengajuan pendanaan.

        Sementara itu, dengan dukungan teknologi dari VIDA yang berupa VIDA Sign, nasabah BPR dapat lebih mudah dalam melakukan transaksi secara digital tanpa harus melakukan proses tanda tangan secara fisik ke kantor pusat maupun cabang BPR. Selain itu juga verifikasi identitas yang dilakukan dengan menggunakan VIDA Identity juga dapat memudahkan BPR untuk dapat memverifikasi data nasabah.

        Adrian menjelaskan bahwa melalui integrasi teknologi VIDA dan OpenBank+, proses layanan BPR di seluruh Indonesia mulai dari pembukaan rekening dapat dilakukan sepenuhnya secara digital dan dilengkapi dengan teknologi liveness detection dan biometrik VIDA Identity yang dapat membantu BPR dalam memastikan identitas calon nasabah sesuai dengan identitas yang diakui dan dimiliki sehingga memberikan kepastian identitas pengguna secara hukum karena berbasis sertifikat elektronik yang sesuai dengan UU ITE.

        "Melalui kerja sama OpenBank+ dengan VIDA dalam proses digitalisasi BPR dan Koperasi di Indonesia, kami optimis dapat mendorong lebih banyak BPR dan Kperasi serta UMKM masuk menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital Indonesia secara aman dan nyaman. Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap lebih banyak pelaku UMKM yang merasakan berbagai keuntungan layanan perbankan digital. Bersama VIDA, OpenBank+ akan terus berinovasi dalam memberikan akses layanan keuangan digital yang inklusif untuk pelaku UMKM di daerah lainnya," ujar Ilham Joenoes selaku Chief Operational Officer OpenBank+.

        Kemitraan yang dijalin ini rupanya juga selaras dengan visi VIDA untuk merangkul lebih banyak UMKM masuk ke dalam ekosistem digital di mana hal ini sejalan dengan salah satu agenda utama yang diprioritaskan oleh VIDA saat ini dalam mendukung target pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jangkauan inklusi keuangan Indonesia menjadi 90% di tahun 2024 yang tentu dapat mendoorng tumbuhnya ekonomi digital dan ekonomi nasional Indonesia secara keseluruhan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: