Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cara Mengecek Keuangan yang Sehat, Lihat Rasio Cicilan Utangmu!

        Cara Mengecek Keuangan yang Sehat, Lihat Rasio Cicilan Utangmu! Kredit Foto: Unsplash/Barney Yau
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rasio utang menjadi salah satu indikator kesehatan finansial seseorang. Perencana keuangan, Ligwina Hananto mengatakan bahwa utang seperti kolesterol dalam darah yang harus memiliki indikator batasannya.

        Oleh karena itu, dalam video YouTube QM Financial yang bertajuk "Rasio Kesehatan Keuangan Karyawan", Ligwina memaparkan bahwa ada tiga rasio kesehatan keuangan karyawan, yaitu:

        1. Rasio Cicilan Utang

        Teruntuk HRD perusahaan, pastikan memiliki financial intelligence yang baik agar dapat mengedukasi karyawan yang terlilit utang. Beri tahu karyawan bahwa rasio cicilan utang maksimal 30% dari penghasilan bulanan.

        Baca Juga: Cara Merdeka dari Utang yang Bikin Hidup Tak Tenang, Cek 5 Hal Ini Dulu!

        Oleh karena itu harus pilih-pilih saat mencicil karena kita punya keterbatasan. Jadi, yang gajinya Rp6 juta jangan memaksakan diri mencicil mobil karena harga cicilan dan bensin serta perawatan mobilnya saja tidak cukup dari gaji bulanan.

        Namun, jika ingin memaksakan diri mencicil rumah, harus disadari bahwa semakin besar porsi cicilan utang, maka kemampuan menabung pun akan turun.

        2. Rasio Menabung dan Investasi

        Rasio menabung dan investasi yang notabene nya untuk masa depan, minimal sisihkan 10% dari penghasilan bulanan.

        3. Rasio Likuiditas

        Rasio likuiditas adalah total uang kas yang dimiliki di rekening. Jika sebelumnya rasio cicilan utang dan rasio menabung baru di atas kertas, maka rasio likuiditas dapat melihat apakah nominal yang ditabung sesuai atau tidak. Rasio likuiditas yang sehat paling tidak minimal 4x pengeluaran bulanan.

        Jadi, kesehatan finansial seseorang bukan dilihat dari teorinya, tetapi apakah dipraktikan atau tidak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: