Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Punya Restoran Hanamasa, Erick Thohir Tetap Bayar dan Kasih Tip ke Karyawan

        Punya Restoran Hanamasa, Erick Thohir Tetap Bayar dan Kasih Tip ke Karyawan Kredit Foto: Istimewa.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri BUMN, Erick Thohir mengakui bahwa latar belakang keluarganya yang merupakan pengusaha membuatnya menjadi pengusaha. Namun, dengan berbekal pengetahuan di sebuah sektor bisnis, membuatnya mampu memahami peluang dan melihat potensi bisnis tersebut.

        Erick melanjutkan bahwa bisnis yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh kecintaan, akan menjadi contoh yang baik untuk karyawan. Sebagai contoh, Erick memiliki bisnis restoran Hanamasa, saat ia makan di sana, ia juga membayar dan memberi tip. Dengan demikian, karyawannya juga akan merasa memiliki restoran tersebut karena kecintaan Erick dengan restoran.

        Dalam video YouTube bertajuk "CEO SPEAKS on LEADERSHIP with ERICK THOHIR", Erick mengatakan saat Asian Games sekalipun, tidak ada Mahaka Group yang masuk ke tender perhelatan akbar itu. Sekalipun CEO salah satu anak perusahaannya berusaha masuk, tetapi langsung dicoret Erick Thohir.

        Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-127, Ini Pesan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk BRI

        Dalam berbisnis, perjalanan Erick Thohir tak selalu mulus. Ada momen di mana ia ekspansi berlebihan di bisnis media dan olahraga sehingga bermasalah dalam cashflow. Erick mengatakan bahwa dalam bisnis media atau olahraga, uang tak keluar saat itu tetapi ia harus membayar agensi untuk konten dan lain sebagainya.

        Erick mengatakan bahwa persaingan bisnis saat ini sama seperti persaingan di dunia olahraga. Siapa yang terkuat, dialah yang menang. Terlebih, 'permainan' bisnis saat ini adalah dominasi.

        Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa bisnis sudah tidak bisa lagi berdasarkan insting. Contohnya, ANTV atau SCTV yang dimiliki Erick, tidak mungkin menjadi televisi favorit jika dijalankan dengan insting. Kuncinya adalah Erick paham siapa audiens televisinya yaitu mayoritas ibu-ibu. Setelah data, harus ada rencana.

        Kemudian, Erick berujar harus memiliki business plan yang bagus, seperti GoJek. Erick sendiri bahkan tak menyangka bahwa motor bisa mempermudah hidup banyak orang, seperti GoFood dan mengantar dokumen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: