Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jangan Takut Menghadapi Bencana, Mendagri Tito: Indonesia Harus Jadi Bangsa Petarung

        Jangan Takut Menghadapi Bencana, Mendagri Tito: Indonesia Harus Jadi Bangsa Petarung Kredit Foto: Kemendagri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Indonesia harus menjadi bangsa petarung dalam menghadapi berbagai macam bencana yang terjadi. Bangsa petarung memiliki karakteristik dapat mengubah tantangan atas kerentanan terjadinya bencana menjadi peluang dan memiliki semangat untuk terus bangkit ketika jatuh. 

        “Kita harus menjadi bangsa petarung. Nah dalam konteks ini saya melihat bahwa permasalahan bencana di Indonesia kita rentan terhadap berbagai bentuk berbagai macam jenis bencana, bukan hanya satu, kebakaran hutan misalnya. Oleh karena itu, kita bersama-sama me-manage bencana ini dan kita jadikan peluang bagi kita untuk menjadi bangsa yang kuat,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/12/2022).

        Baca Juga: Hadapi Hantu Resesi, Mendagri Tito Terus Mendorong Pemda Turun Tangan Kendalikan Inflasi

        Mendagri menjelaskan, selain dikaruniai dengan kekayaan alam yang luar biasa indah, tak bisa dimungkiri Indonesia termasuk negara rentan terhadap bencana. Indonesia menyimpan potensi kerawanan, seperti patahan lempeng, gempa bumi, tsunami, hingga gunung meletus. Potensi ini merata terjadi hampir di semua daerah di Indonesia dan menjadi bagian dari kehidupan bangsa yang harus dihadapi dan dikelola.

        “Bencana-bencana tersebut menimbulkan penderitaan, kesulitan bagi kita, bagi masyarakat kita. Stagnasi pembangunan misalnya, tapi di sisi lain juga Tuhan memang selalu melaksanakan bahwa di balik kesulitan selalu ada hikmahnya,” ungkapnya.

        Dia menegaskan, hikmah dari kondisi tersebut yaitu bagaimana mengubah tantangan menjadi peluang. Belajar dari negara lain, tak sedikit negara-negara yang rawan terhadap bencana malah menjadi bangsa yang petarung. Mendagri mencontohkan beberapa negara yang berhasil mengubah tantangan menjadi peluang seperti Jepang, Mongolia, dan Korea Selatan.

        “Kita melihat bagaimana mereka (Jepang) menjadi negara petarung, (Jepang) rentan sama seperti kita, tidak pernah lepas dari hari-hari dengan gempa, tsunami, dan berbagai bentuk bencana lainnya. Dan mereka jatuh, bangkit lagi, menjadi bangsa petarung,” terangnya.

        Baca Juga: Tunjukkan Keseriusan Era Jokowi, PUPR Ungkap Tiga Poin Penting Saat Membangun Infrastruktur Jalan

        Lanjutnya, situasi itu terjadi pula di Mongolia dengan sumber daya yang terbatas justru mampu membuat negara tersebut menjadi negara yang bisa berkembang dari keterbatasannya. Demikian pula halnya dengan Korea Selatan.

        “Negara kita negara yang super indah, super kaya, tapi kita vulnerable, berisiko terhadap bencana. Baik bencana alam maupun non-alam, harus kita sikapi dengan membuat ketahanan kita, resilient kita terhadap bencana menjadi makin kuat. Things that can not kill you will make you stronger, sesuatu yang tidak membunuhmu akan membuat Anda menjadi lebih kuat,” tuturnya.

        Baca Juga: Sampai Sekarang Jokowi Tak Ucapkan Selamat HUT ke NasDem, Orang PDIP Singgung Konflik Lama Surya Paloh Vs Jokowi

        Dirinya berpesan, bencana yang terjadi di Indonesia harus dikelola secara sistematis. Perlu adanya literasi terkait kebencanaan dan pengembangan sistem pencegahan (early warning) untuk mengantisipasi adanya bencana. Selain itu, pola pikir dan langkah-langkah yang proaktif juga dibutuhkan sehingga risiko dapat ditekan. Kemudian juga melakukan evaluasi-evaluasi pada setiap bencana yang terjadi untuk diperbaiki.

        Baca Juga: Viral Marahi Orang Kemenkeu Sampai Sebut 'Iblis Setan', Bupati Meranti Langsung Ditegur Mendagri Tito

        “Ketika terjadi bencana di situlah kita harus munculkan momentum untuk membuat kesetiakawanan sosial, kegotongroyongan dan solidaritas. Sehingga akhirnya saya membuat surat edaran menyampaikan kepada seluruh daerah, ini bisa terjadi di mana saja, daerah mana saja,” tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: