Waduh... Survei Sebut PPP dan PAN Tak Berhasil Jaring Suara Pemilih yang Puas dengan Jokowi
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam survei terbarunya menyebut bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memang belum bisa maksimal dalam menjaring suara pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi yang jumlah menurut survei mencapai 74 persen.
”Dukungan pada PPP baik dari pemilih yang puas pada kinerja Jokowi maupun yang tidak puas sama-sama 3 persen. Namun pemilih PPP dari yang tidak puas pada kinerja Jokowi sedikit mengalami penurunan dari 5 persen pada Oktober 2021 menjadi 3 persen pada Desember 2022. Sementara dukungan dari massa yang puas pada kinerja Jokowi stabil di angka 3 persen pada periode yang sama,” demikian bunyi rilis resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Kamis (22/12/22).
Meskipun belum terlalu kuat, ada indikasi pemilih PPP masuk dalam kecenderungan puas dibanding yang tidak puas pada kinerja Jokowi sejak Agustus 2022. Sebelumnya, dukungan untuk PPP selalu lebih banyak berasal dari pemilih yang tidak puas dibanding yang puas.
Sementara dukungan pada PAN dari mereka yang puas pada kinerja Jokowi sebesar 1 persen dan yang tidak puas 3 persen. Angka ini tidak banyak berubah sejak Oktober 2020, 2 persen dari masing-masing kelompok masyarakat tersebut.
Secara umum, PPP dan PAN belum berhasil menarik dukungan yang signifikan dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.
“Ini turut menjelaskan mengapa dukungan kepada kedua partai sejauh ini masih rendah,” ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani.
Survei terakhir dilakukan secara tatap muka pada 3 - 11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.Response rate sebesar 1029 atau 84 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto