Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Memaknai Hari Ibu, PKS Jabar: Ibu adalah Pilar Negara!

        Memaknai Hari Ibu, PKS Jabar: Ibu adalah Pilar Negara! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat menggelar diskusi peringatan hari Ibu tanggal 22 Desember 2022.

        Tema dalam diskusi yang digelar secara daring ini, mengambil tema "Kesehatan Mental Ibu-Ibu dan rupa-rupa support system-nya" dilaksanakan secara daring pada Kamis (22/1/2022) malam.

        Baca Juga: Malah PKS dan Demokrat yang Kecipratan Efek Anies Baswedan, Bukti Kalau NasDem...

        Acara yang berlangsung selama satu jam ini, disiarkan secara live di instagram PKS Jabar dan YouTube PKS Jabar. Hadir sebagai pembicara Ketua DPTW PKS Provinsi Jawa Barat, Haru Suandharu, Anggota DPRD Jawa Barat, Ibu Siti Muntamah Oded, Anggota DPR RI Diah Nurwitasari.

        Dalam paparannya memaknai hari Ibu tanggal 22 Desember 2022, Kang Haru sapaan akrab Ketua DPTW PKS Jabar menilai peran ibu tidak bisa diragukan lagi.

        "Bahkan ibu bisa disebut pilar negara. Ada empat orang yang mengawal ibu ada empat, yakni suami, anak laki dan saudara dari ibu, ibu itu luar biasa, everything dan amazing, "ungkapnya

        Kang Haru pun mengutip sebuah peribahasa bahwa dibalik laki-laki sukses ada perempuan hebat, atau sebaliknya dibalik perempuan sukses ada laki-laki hebat.

        "Jadi soal urusan rumah itu bukan hanya tugas ibu atau perempuan saja, tapi bersama. Publik dan keluarga harus bersama membangun keluarga itu dengan komitmen bersama, " katanya

        Dia mencontohkan peran ibu jika ada anaknya yang sakit selalu merawatnya dengan luar biasa.

        "Pasti semua merasakan pengorbanan ibu, lebih memuliakan ibu yang ada itu lebih baik. Di Jabar akhir ini banyak musibah, gempa Cianjur, banjir, itu yang saya kira harus berpikir saya kira komunitas ibu-ibu harus bagaimana bahu membahu masyarakat lain yang butuh pertolongan," jelasnya

        Selain berperan sebagai ibu rumah tangga, kata Kang Haru, ada juga kader PKS Jabar,  Diah Nurwitasari yang menjadi  anggota DPR RI.

        "Dalam masyarakat dan negara Ibu harus hadir menjadi solusi bangsa ini. Misal Bu Diah di DPR RI banyak teman ibu ibu di tingkat nasional, saya kira itu bagus agar bisa menjadikan negara ini kuat karena menghargai peran ibu" jelasnya.

        Dalam memaknai peringatan hari ibu, agar ibu lebih bermakna dan memuliakan semua ibu di negara ini, Kang Haru mengimbau agar kita menyempatkan waktu terbaik untuk bersama ibu.

        "Me time atau waktu terbaik itu harus. Memuliakan ibu itu harus buat me time, harus dibuat agar ibu tidak jenuh menjalani kesehariannya,"tegasnya

        Kang Haru juga tidak mempermasalahkan emansipasi perempuan saat ini.

        "Emansipasi yang penting tidak melanggar, misal menyetir sendiri, di Saudi kan baru sekarang ini, Indonesia sudah lama perempuan nyetir sendiri, gak masalah. Ibu sesuai kodratnya fitrah nya tidak apa apa dan tidak terganggu sebagai perempuan secara utuh jika ada emansipasi,"jelasnya

        Baca Juga: Kesal Dituduh Intervensi, Eh Jokowi Sendiri Favoritkan Ganjar Pranowo: Dia Suka Ketinggalan Akal...

        Adapun, Anggota DPRD Jabar Siti Muntamah Oded, istri mendiang almarhum Walikota Bandung Oded M Danial, menilai bahwa Ibu itu berjuta makna.

        "Menurut saya semua makna di kata ibu itu ada. Misal sosok pilar kuat. Jadi adanya peradaban itu karena ibu , makna hari ibu di kita ini bagaimana kita peduli, peduli kepada dirinya sendiri bukan mikro tapi makro, berbagi kepada negeri, bagaimana ibu berkumpul membangun negeri Indonesia ini, ada pengorbanan perjuangan, ibu identik dengan kata perjuangan, " jelasnya

        Umi Siti sapaan akrab Siti Muntamah Oded menyebutkan perempuan minimal ada empat tugas yang harus dikerjakan, yakni untuk diri sendiri, sebagai anak, menjadi anggota masyarakat, dan menjadi sosok ibu.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Dimajukan Demi Lawan Anies Baswedan, Megawati Harus Waspada: Bisa Mengambil Alih...

        "Jadi tugas ibu sangat kompleks dengan pengorbanan yang besar, "ujarnya

        Menurutnya jika ingin berkiprah di masyarakat maka tugas seorang di rumah harus diselesaikan terlebih dahulu.

        "Keluarga harus jadi sumber energi, di keluarga kemampuan dan peran kita, peran sosial sangat banyak, isu isu ekonomi saat ini misal, menciptakan ekonomi ibu sangat bisa dan sangat mungkin, " jelasnya.

        Umi menambahkan, bahwa kebahagiaan yang dicita-citakan ibu, adalah keluarga bahagia. "Biasanya ibu bahagia dan berbarengan dan kata sejahtera,"imbuhnya

        Dalam pembangunan negara, partisipasi perempuan atau para ibu ini dinilai sebagai subjek pembangunan yang perlu adanya partisipasi. "Ibu perlu juga perlu  berpartisipasi di lingkungan masyarakat, bahkan negara,"imbuhnya

        Sementara itu, Anggota DPR RI Diah Nurwitasari menilai sosok Ibu secara posisi di negara dan politik. Ia menyebutkan sosok ibu harus identik mendorong semangat.

        "Jadi cerminan sejarah ini adalah semangat para ibu, untuk memperbaiki kata peduli, ibu bisa memunculkan kepedulian itu. Namun, saat ini banyak para ibu belum peduli pada sekitar, paling keluarga kecilnya aja,"ungkapnya

        Misalnya harus berani mengungkapkan pendapat di kalangan publik ketika terjadi kenaikan BBM.

        "BBM naik karena kita masih impor, kita negara penghasil minyak betul jadi impor karena kebutuhan makin banyak saat ini,"katanya

        Diah menegaskan, peran Ibu juga bisa terlihat ketika situasi ekonomi di Indonesia, seperti subsidi pertalite.

        "Ketika naik harga maka dampkanya ke emak-emak atau ibu sangat terasa. Bahkan ada yang berdampak ke komoditi lain. Naik tambah besar lagi, sehingga saya sebagai Ibu yang melakukan perjuangan di DPR RI kami terus meminta menyuarakan menurunkan harga BBM,"jelasnya

        Bahkan saat ini, ibu-ibu kembali dibuat pusing, dengan rencana pembatasan gas LPG 3 Kg.

        "Ini paling banyak di masyarakat problem nya, betul ada subsidinya.yang jadi persoalan siapa yang berhak dapat subsidi gas 3 kg elpiji, apakah sesuai datanya. Saya jawab tidak karena acak-acakan, "ungkapnya

        Kaitan dengan peran ibu di tingkat negara, maka Ibu harus bersuara menyuarakan kesejahteraan.

        Baca Juga: Aneh Tapi Nyata! Dukungan Massa Pemilih Anies Baswedan Lebih Kuat ke PKS dan Demokrat Daripada ke Nasdem, Ternyata Karena Ini…

        "Mana bisa ibu sejahtera jika berita soal gas 3kg elpiji dibatasi tahun depan sudah ramai, kan aneh soal gas ini, kebijakannya belum dibahas sama sekali oleh pemerintah, namun sudah dilempar informasinya ke masyarakat. Perjuangan kami kaum perempuan PKS di DPR RI ini kita berusaha menghemat pengeluaran ibu-ibu di tengah situasi banyak kenaikan harga komoditi, "pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: