Curiga dengan Narasi Jokowi yang Sering Merasa Jadi Kambing Hitam Politik, Demokrat: Jangan-jangan Ada Skenario...
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku merasa kerap menjadi kambing hitam dalam urusan politik sempat menjadi sorotan. Menanggapi hal ini, Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil Mustaqim Lubis, justru menaruh kecurigaan.
"Ini ada apa. Justru ini jadi pertanyaan di tengah masyarakat saat ini. Pribadi saya juga demikian saya mempertanyakan itu, ada apa?," tulis Hasbil dalam unggahan di Twitter @Hasbil_Lbs dikutip pada Sabtu, (24/12/2022).
Baca Juga: Jokowi Sinyalkan Adanya Reshuffle Kabinet, Gus Choi: NasDem Siap Hadapi Segala Situasi
Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut melihat pimpinan negara ini sedang merencanakan suatu hal besar, hal itu berkaitan dengan pemilihan umum (pemilu) 2024.
"Apa yang dirahasiakan apa yang ditakuti, apa jangan-jangan memang ada skenario ke situ ya kita nggak tahu siapa apakah oknum kita nggak tahu," tuturnya.
Hasbil juga menyayangkan pernyataan itu harus kenapa harus keluar dari mulut Presiden Jokowi.
"Cukup disayangkan keluar narasi seperti itu setahu saya pertama kali ini mendengar narasi seperti ini keluar dari mulut presiden dan wakil presiden. Koreksi kalau saya salah, aduh," ungkap dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan 'kegerahannya' tatkala berpidato saat menghadiri HUT Partai Hanura di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Ia menyinggung soal tudingan kepadanya ikut campur dalam seleksi parpol peserta Pemilu 2024. Partai mana yang disinggung Jokowi?
Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan, dirinya maupun pihak Istana tidak pernah ikut campur apalagi mengintervensi proses seleksi parpol peserta Pemilu yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Tapi repotnya, ini repotnya urusan lolos dan tidaknya peserta Pemilu tahun 2024, itu kan sebetulnya urusannya KPU, urusannya KPU itu. Tapi yang dituduh-tuduh karena tidak lolos langsung tunjuk-tunjuk, itu Istana ikut campur, kekuatan besar ikut campur, kekuatan besar intervensi," ujar Jokowi.
Atas tuduhan itu, Jokowi pun bertanya-tanya kenapa ia maupun Istana selalu diseret-seret dalam urusan pemilu. Padahal baik dirinya maupun Istana tak ada kaitannya, apalagi sampai mengurus teknis pemilu.
Sekali lagi Jokowi menegaskan soal verifikasi parpol peserta pemilu ada tugas dari KPU. Ia juga menyebut, KPU pasti independen dalam hal ini.
"Inikan total 100 persen urusannya KPU. Bukan urusan siapa-siapa. KPU itu independen. Jadi nggak bisa yang namanya kita itu ikut-ikutan, mengintervensi apalagi, ndak ada," tegas Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: