Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nikmatnya! Penumpang KAI Disuguhi 16 Menu Makanan Daerah di Atas Kereta Api Selama Libur Nataru

        Nikmatnya! Penumpang KAI Disuguhi 16 Menu Makanan Daerah di Atas Kereta Api Selama Libur Nataru Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        KAI Service meluncurkan program Hidden Culinary selama libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Dengan menggandeng UMKM di bidang kuliner, KAI Service menyajikan makanan khas daerah di atas kereta yang sudah dikenal masyarakat dan banyak dicari oleh pencinta kuliner.

        "Untuk konsep program Hidden Culinary ini, penumpang dapat menikmati kuliner khas daerah yang disajikan sama seperti dengan penyajian aslinya saat berada di lokasi kuliner berada. Penumpang dapat menikmati sensasi menyantap kuliner khas daerah sama seperti yang tersaji di tempat asalnya," kata Direktur Utama KAI Services, Tamsil Nurhamedi, dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).

        Baca Juga: KAI Layani 154 Ribu Pelanggan KA Jarak Jauh pada Puncak Libur Natal 2022

        Tamsil mengatakan kuliner yang dipilih untuk program Hidden Culinary ini merupakan kuliner yang sudah menjadi ikonik di suatu daerah dan untuk mendapatkan kuliner ini butuh effort tersendiri. 

        Sebanyak 16 kuliner unggulan yang akan ikut serta dalam program Hidden Culinary, seperti di Kota Cirebon ada Nasi Jamblang Bu Nur, Empal Gentong Bu Darma. Kota Semarang ada Tahu Bakso Bu Pudji, Tahu Petis Yudistira, Loenpia Mba Lien, dan Kota Cepu ada Lontong Kapuan.

        Kota Solo ada Dawet Mbo Dermi, Serabi Notosuman. Madiun ada Pecel Yu Gembrot, Malang ada Rawon Rampal. Bandung ada Cuanki Serayu, Mie Kocok Mang Dadeng, dan Batagor Riri. Purwokerto ada Tempe Mendoan. Kutoarjo ada Sate Ambal. Yogyakarta ada Gudeg Yu Djum dan Angkringan Lek Man.

        Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pakai APBN, Pakar: Kalau di Negara Maju, Ini Bisa Dipidanakan

        Penumpang dapat menikmati Hidden Culinary ini hingga 1 Januari 2023 di beberapa kereta api. Untuk menu Nasi Jamblang Cirebon bisa didapatkan penumpang di KA82 Taksaka dan KA 2 Argo Bromo Anggrek. Sementara untuk Empal Gentong tersedia di KA 134 Fajar Solo.

        Untuk Lontong Kapuan khas Semarang bisa penumpang dapatkan di KA 1 dan KA 2 Argo Bromo Anggrek. Makanan khas Semarang lainnya, seperti Tahu Bakso, Tahu Petis, Loenpia bisa didapatkan di KA 7001 Argo Sindoro.

        Sementara untuk Soto Cak To khas Surabaya bisa didapatkan penumpang di KA 5 Argo Wilis dan KA 75 Bima. Untuk Pecel Yu Gembrot bisa didapatkan penumpang di KA 5 Argo Wilis, KA 114 Ranggajati, dan KA 112 Ranggajati. Untuk Gudeg Yu Jum bisa didapatkan di KA 5 Argo Wilis.

        KAI Services merupakan pelaku bisnis Restaurant On Train, yakni pengelolaan dan pelayanan makanan dan minuman di setiap perjalanan kereta api. Saat ini, KAI Services mengelola sebanyak 210 Restaurant On Train, bertajuk Exploring Indonesian Culinary On Train.

        Baca Juga: Presiden Jokowi Lakukan Uji Coba LRT Jabodebek: Kereta Ini Tanpa Masinis!

        Layanan ini mengajak para penumpang kereta api untuk menikmati sajian khas Indonesia. Selain makanan dan minuman pabrikan, KAI Services menyediakan panganan lokal seperti empal gentong, nasi rawon, hingga nasi pecel khas Madiun. Dalam menjalankan lini bisnis ini, KAI Services menggandeng banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

        Dengan layanan inovatif ini, KAI Services baru-baru ini berhasil menyabet penghargaan GATRA Awards 2022 pada bidang kategori Pemberdayaan dan Reseliansi UMKM. Penghargaan yang diberikan di Jakarta pada, 12 Desember 2022 tersebut diterima langsung oleh Direktur Operasional KAI Services Bambang Suliastowo.

        Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jauh dari Kata Rampung, Fix Jadi Beban Presiden Selanjutnya

        Tamsil menjelaskan lini bisnis ini bersinggungan dengan UMKM. Bahan bakunya, kata Tamsil, seperti daging, sayur, dan beras dipasok oleh UMKM.

        "Lebih dari 100 mitra untuk bahan baku yang digunakan Reska. Kita memprioritaskan beri kesempatan para UMKM. Kita cari kualitas dan spesifikasi yang memenuhi dan tidak terlalu jauh pengambilan lokasinya," kata Tamsil.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: