Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Maksud Terselubung PDIP Dibalik Dorongan Reshuffle Kabinet Presiden Jokowi: Gara-gara Keinginan Tak Dipenuhi?

        Maksud Terselubung PDIP Dibalik Dorongan Reshuffle Kabinet Presiden Jokowi: Gara-gara Keinginan Tak Dipenuhi? Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menganalisis ada maksud terselubung dari PDIP dalam upaya reshuffle kabinet Presiden Jokowi jelang Pilpres 2024. 

        Sebagai informasi, DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat memang pernah bicara secara terang-terangan bahwa ada dua menteri asal NasDem yang mesti dievaluasi kinerjanya. 

        Yaitu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

        Baca Juga: Balasan Menohok KPK Buat Rocky Gerung: Apa-Apa Kok Anies, Jangan-Jangan....

        Nasdem diisukan menjadi target karena mereka sudah mengusung capres Anies Baswedan. Sehingga partai ini dianggap menjadi koalisi meski ‘rasa’ oposisi.

        Meski begitu, Rocky menyebut jika ingin mengevaluasi apalagi meresufle, Jokowi harus bisa membuktikan keburukan apa yang ada di kedua menteri itu. 

        “Karena kalau keburukan kebijakan ada di dua menteri itu, pasti ada lebih dari itu yang buruk (dalam kabinet),” kata dia. 

        “Ya kalau udah separuh menteri buruk kemudian tetap mereshuffle separo dari kabinet artinya membatalkan legitimasi Presiden Jokowi. Jelas artinya Presiden Jokowi nggak bisa memimpin kabinet, itu kan masalahnya,” jelasnya.

        Menurut dia, sebenarnya PDIP sedang meminta jatah ‘menteri’ mereka di kabinet. 

        “Sebenarnya mereka bisa minta tambahan yang memang dari dulu hak PDIP tapi nggak dikasih sama Pak Jokowi,” jelasnya. 

        Baca Juga: PDIP Minta Dua Menteri Nasdem Direshuffle, Rocky Gerung: Kenapa Gak Sekalian Presidennya Aja?

        “Kan PDIP bisa dapat separuh kabinet lah kira-kira begitu atau minimal 30% kan. Tapi nggak dikasih,” katanya.

        “Nah sekarang menuntut supaya dikasih dengan menggeser orang lain kan di situ yang saya anggap ada udang di balik bakwan,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: