Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tahun 2023 Disebut Sebagai Tahun Pengkhianatan Bagi Presiden Jokowi, Apa Maksudnya?

        Tahun 2023 Disebut Sebagai Tahun Pengkhianatan Bagi Presiden Jokowi, Apa Maksudnya? Kredit Foto: Twitter/Arief Poyuono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus serta budayawan Arief Poyuono dalam perbincangannya di kanal YouTube Total Politik mengatakan sangat memungkinkan tahun 2023 memang jadi tahun penghianatan kepada Presiden Jokowi.

        Menurut Arief, belakangan beredar informasi bahwa banyak partai yang tersandera oleh Jokowi. 

        Hal ini terlihat saat Jokowi bisa dengan mudah masuk ke partai-partai dan berbicara soal pemilihan serta kriteria presiden.

        Baca Juga: Pak Jokowi Cepat-Cepat Pecat Menteri yang Gak Bisa Kerja: Reshuffle Agar Tak Jadi Duri dalam Daging!

        "Prediksi saya tahun 2023 ini sebagai tahun pengkhianatan terhadap Kang Mas Jokowi," kata Arief Poyuono.

        "Jadi gini loh, boleh saja sekarang ini orang banyak menilai bahwa Pak Jokowi akan jadi King Maker, tetapi keadaan alam 2023 ini menurut saya adalah tahun-tahun pengkhianatan," tambahnya.

        "Hari ini betapa besarnya gerakan untuk menjegal Anies, supaya Anies tidak maju. Tapi nanti di injury time saat mau pendaftaran, itu terjadilah yang namanya penghianatan, artinya enggak manut lagi sama Pak Jokowi apalagi udah didaftarkan ke KPU udah enggak loyal sama dia [Jokowi]," ungkapnya.

        Arief menambahkan pada saat ada capres, di situlah sudah disebut pemerintah demisioner, sehingga partai kecil kemungkinan loyal kepada Jokowi dan pilihan Jokowi. 

        Meski begitu, Arief mengingatkan agar Jokowi tak perlu mendengar para pembisiknya terutama mereka yang meminta perpanjangan jabatan.

        "Makanya saya ingatkan jangan mengikuti tokoh-tokoh yang menginginkan dia diperpanjang, itu mau menghianati dia, orang yang ingin Pak Jokowi lanjut, itu pengkhianatan terhadap beliau sama saja mendemoralisasi dia di hadapan rakyat untuk menampar, menabok, menjorokkan dia," ujar Arief.

        Baca Juga: Gerindra Nggak Ambil Pusing Soal Reshuffle Kabinet Jokowi: Kami Fokus Kinerja Menteri Kami

        "Yang dimaksud penghianatan itu adalah nanti misalnya Pak Jokowi mau tokoh ini, tokoh ini jangan. Tahu-tahu tokoh ini didukung partai koalisinya Pak Jokowi," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: