Dukung Pembangunan Kereta Gantung di Puncak, Sandiaga Uno Sebut Arab Saudi Mau Investasi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan, pihaknya mendukung pembangunan kereta gantung (cable car) di destinasi wisata seperti di Rinjani Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Puncak di Bogor, Jawa Barat.
“Kereta gantung ini dapat menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan, khususnya untuk Puncak karena kemacetan di Puncak ini sudah sangat luar biasa,” kata Sandiaga Uno Rabu (28/12/2022).
Sandiaga Uno menyebut, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek telah melakukan kajian awal dan memberikan rekomendasi kepada Pemkab Bogor soal wacana kereta gantung tersebut. Termasuk soal perkiraan anggaran yang butuh dana hingga Rp7,3 triliun.
Namun, Pemkab Bogor masih menilai dan mengkaji anggaran tersebut. Menurut Sandiaga Uno, investor dari Arab Saudi tertarik menanamkan investasi dalam pengembangan kereta gantung di Puncak.
Komitmen investasi itu disampaikan dalam kunjungan Menparekraf ke negara itu beberapa waktu yang lalu.
“Tentu kami mendorong agar percepatan persiapan dari kereta gantung ini bisa diwujudkan bukan hanya di Bogor, tapi juga di beberapa destinasi wisata lainnya," ujar Sandiaga Uno.
Diketahui, turis asing dari Arab Saudi dan negara-negara teluk lainnya memang banyak yang berwisata ke daerah Puncak, yang udaranya sejuk.
Sementara itu, proyek kereta gantung di Gunung Rinjani sudah dimulai pembangunannya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan kereta gantung dari Desa Karang Sidemen, Kabupaten Lombok Tengah, menuju kawasan Gunung Rinjani.
Groundbreaking proyek itu dilakukan bersama bersama investor asal China, pada Minggu (18/12/2022).
"Kereta gantung ini merupakan proyek investasi yang luar biasa bagi peningkatan pariwisata yang selama ini dikembangkan pemerintah daerah," kata Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, keberadaan kereta gantung akan membuat kegiatan sektor pariwisata semakin meningkat. Apalagi di wilayah selatan ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang sudah menyelenggarakan berbagai event baik MotoGP dan WSBK.
"Ke depan akses pendukung menjadi pikiran kita bersama, bahkan kita akan kolaborasi dengan Pemprov NTB agar jalan menuju kereta gantung diperlebar dan kita akan bangun berbagai infrastruktur pendukung lainnya agar bagaimana segala sisi bisa berjalan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Rum menegaskan, tak ada penolakan dari warga soal proyek tersebut.
"Tidak ada menolak, belum paham aja. Apa mau ditolak rezeki datang ini. Tidak ada masyarakat juga di hutan itu, bagaimana mau menolak," katanya.
Lokasi pembangunan kereta gantung Rinjani berada di kawasan hutan lindung di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.
Total luas lahan yang disiapkan 500 hektare, sebagai lokasi pembangunan kereta gantung, disertai dengan jalur kereta sekitar 10 kilometer yang nantinya dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.
Sedangkan nilai investasi rencananya Rp2,2 triliun termasuk dengan resornya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: