Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Covid-19 di Indonesia, Denny JA Tunggu Jokowi Ucapkan 'Perpisahan': Sebelum Tutup 2022 atau di Awal 2023

        Covid-19 di Indonesia, Denny JA Tunggu Jokowi Ucapkan 'Perpisahan': Sebelum Tutup 2022 atau di Awal 2023 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        WHO telah memberikan sinyal bahwa era pandemi akan segera berakhir. Bahkan, Inggris dan Amerika Serikat dengan berani menyatakan pandemi telah berakhir di negara meraka. Pernyataan mereka pun telah didukung data yang valid.

        Karena itulah, pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny JA menyoroti situasi pandemi di Indonesia.

        Baca Juga: PBB Lihat Covid-19 Bukan Akhir dari Pandemi, Peringatan Ini Akhirnya Diumumkan

        "Akankah Presiden Jokowi menyatakan hal yang sama sebelum tahun ini berakhir, ataukah di awal 2023? Jika hal itu terjadi, semua pembatasan Covid-19, mulai dari kewajiban memakai masker, pembatasan sosial, hingga pengecekan PeduliLindungi akan diakhiri," jelas Denny JA dalam keterangannya, Kamis (29/12).

        Denny JA pun mempertanyakan soal situasi Covid-19 di Indonesia saat ini. Tingkat kematian tertinggi karena Covid-19 di Indonesia terjadi pada Juli-Agustus 2021. Pada periode itu, pernah terjadi 2.000 kematian akibat Covid-19 dalam satu hari. Namun, pada Desember 2022, tingkat kematian akibat Covid-19 di bawah 50.

        "Pada September-Okrober 2022, saya berkunjung ke London. Di bandara, mal dan hotel, semua orang berlalu-lalang selayaknya era sebelum Covid-19," ungkap Denny JA.

        Dia juga menekankan tidak ada aplikasi sejenis PeduliLindungi yang diperlukan sebagai syarat memasuki gedung. "Hampir semua orang tak lagi memakai masker dan memperkirakan mungkin hanya sekitar lima persen orang memakainya," kata Denny JA.

        "Dugaan saya pastilah di antara ratusan orang yang berkeliaran di Mall London saat itu ada yang terpapar Covid-19, sebagaimana juga ada yang terkena flu," sambungnya.

        Dengan kata lain, menurut Denny, terpapar Covid-19 saat ini tidak lagi dianggap sebagai masalah karena mayoritas populasi telah divaksin dan presentase kematian akibat Covid-19 juga sudah jauh menurun.

        "Mungkin ada masyarakat yang bertanya. Bukankah masih ada yang meninggal karena Covid-19? Lalu mengapa pandemi harus dinyatakan berakhir padahal masih ada yang meninggal karenanya?" tutur Denny JA.

        Baca Juga: Hong Kong Terapkan Aturan Pelonggaran, Batal Capai Target Nol Covid?

        "Mereka yang meninggal karena flu pun masih ada, tapi flu tidak lagi dianggap pandemi dan sebaiknya Covid-19 mulai diperlakukan seperti flu," sambungnya.

        Karena itulah, dia berharap agar penutupan 2022 diikuti dengan penutupan drama pandemi Covid-19 di Indonesia. "Sebelum tutup 2022, atau di awal tahun baru 2023, kita ingin mendengar Jokowi resmi mendeklarasi semua pembatasan atas Covid-19 di Indonesia diakhiri," seru Denny JA.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: