Suara Anies Menguat, Eh Dukungan Loyalis Jokowi Akan Tiga Periode Tiba-tiba Lenyap: Dananya Sudah...
Pengamat Politik Rocky Gerung menyoroti bagaimana Relawan Pro Jokowi tiba-tiba menyatakan tak mendukung penundaan pemilu 2024.
Hal tersebut dirinya curigai mengingat sebelum-sebelumnya pendukung dari mantan gubernur tersebut terus menggaungkan isu tersebut.
Baca Juga: Urus Anies hingga Partai Ummat, KPU Tak Gentar Walau Digugat: Kalau Sudah Basah, Nyebur Sekalian!
Dirinya jadi menduga bahwa hal tersebut terkait dengan bagaimana tak terbendungnya kenaikan dukungan untuk Anies Baswedan.
Menurutnya, loyalis Jokowi mulai menerima kenyatakan bahwa mantan menteri pendidikan tersebut mulai sulit untuk dikalahkan.
“Karena fakta itu dia juga tahu bagaimana Anies terus menerus menyalip Ganjar,” ungkapnya melalui kanal YouTube-nya, Jumat, (30/12/2022).
“Sehingga harus dinyatakan secara lebih awal bahwa Projo memang bukan untuk tiga periode. Bukan untuk perpanjangan tapi untuk menyerap aspirasi. Bagaimana kalau misalnya Projo dalam kenyataan menemukan di dalam musra itu ada nama Anies sebetulnya sudah jauh melampaui Ganjar. Tapi nggak mau diucapkan. Ini saya cuman bikin hipotesa saja,” lanjutnya.
Baca Juga: Bau Istana dalam Isu Kepergian Sandiaga, Skenario Rezim Jokowi Terbaca: Jadi Duet Ganjar Pranowo...
Memang seharusnya kata dia, secara etis Projo tidak mempromosikan tiga periode. Kalaupun ada, seharusnya jangan diucapkan karena itu melanggar konstitusi.
Dia menyebut, ketika Projo masih satu arah dengan Jokowi, Projo mencari wilayah musra di daerah yang masih pro dengan Jokowi.
Terkait sekarang sikap Projo yang mulai terang-terangan tidak mendukung penundaan pemilu, dia menyebut kemungkinan dana di Projo mulai berhenti.
Baca Juga: Isu Didepak Jokowi Gegara Anies Baswedan, Elite NasDem Nyatakan Siap Balik Melawan: Kita Sudah Tahu!
“Harusnya bisa masuk akal cara memproduksi. Kalau tidak masuk akal artinya ada dana untuk mempromosikannya tiga periode. Atau mungkin sekarang dananya sudah berhenti sehingga balik lagi,” ujarnya.
Menurutnya, Projo paham perkembangan politik saat ini. Namun kesepakatan dalam istana tidak jelas, mau pemilu atau tidak.
Sementara, Projo mulai sadar antara persaingan Anies dengan Ganjar. Bahkan sebagai rakyat kata dia tidak memikirkan lagi Anies didukung partai atau tidak.
“Fakta ini tentu yang akan mendikte pikiran baru Projo. Projo tetap akan didikte oleh kenyataan. Kalau Anies melemah itu Projo akan balik lagi tiga periode. Demikian juga pak Jokowi. Karena sebetulnya juga pak Jokowi diam-diam mengetahui bahwa keadaan berubah, " ujarnya.
Baca Juga: Perjuangan Amien Rais Senggol Jokowi Berbuah Hasil, Partai Ummat Sah Jadi Peserta Pemilu 2024!
"Dan Ganjar yang jadi jagoan agak susah tetap, PDIP kurang mampu bernegosiasi dengan kenyataan bahwa PDIP menghendaki adanya calon resmi dari partai adalah kader yang ditunjuk oleh ibu Mega,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar