Tidak ada kata terlambat untuk bisa membantu sesama. Filosofi inilah yang dikedepankan PT Rekayasa Industri (Rekind) untuk bisa berperan aktif guna membantu meringankan beban korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Gempa yang terjadi pada 21 November 2022 itu, menelan korban jiwa 600 orang. Meluluhlantakkan 17.864 bangunan, seperti rumah, fasilitas umum, perkantoran, sekolah dan tempat ibadah. Akibatnya 104 ribu warga Kabupaten Cianjur terpaksa mengungsi di 224 posko pengungsian, baik yang terpusat maupun mandiri.
Semangat berbagi inilah yang terus dijaga Rekind agar tetap kuat menyala, seperti halnya perusahaan EPC (Engineering, Procurement, and Construction) milik negara itu menjawab semua tantangan yang sedang dihadapinya. Langkah ini juga sekaligus memberikan gambaran terhadap entitas besar Rekind dalam mengembangkan peran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat yang tengah dihadapkan musibah bencana alam.
“Meskipun tengah dihadapkan pada situasi sulit, Rekind tetap berupaya untuk bisa berperan aktif guna membantu meringankan beban yang dihadapi saudara-saudara kita di Cianjur, Jawa Barat. Bantuan yang diberikan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mengedepankan program TJSL, sebagai salah satu bentuk aspek keberlanjutan perusahaan,” ungkap Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih.
Program ini, lanjutnya, juga merupakan salah satu wujud nyata hadirnya Rekind bagi masyarakat dan kepedulian dalam menanggulangi bencana. Melalui Tim TJSL, Rekind berupaya bisa menyalurkan bantuan bagi korban bencana gempa sesuai dengan target yang direncanakan , sehingga bantuan yang disalurkan bisa tepat sasaran dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Bantuan yang diberikan oleh anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini difokuskan kepada warga Cugenang dan sekitarnya. Bantuan ini disalurkan melalui Posko PT Pupuk Indonesia (Persero) Group di bawah ‘komando’ Tim PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC).
Baca Juga: Transformasi Bisnis Literasi, Cerita Kunjungan Silahturahmi Rekind ke Balai Pustaka
Melalui posko ini, bantuan yang diberikan digunakan untuk meringankan beban pengungsi melalui pemenuhan satu unit tenda pengungsi berukuran 6x12 meter. Selain itu ada juga bantuan berupa sembako dan pakaian layak pakai.
“Kenapa Cugenang yang kami pilih? Karena desa ini merupakan lokasi terparah dan sulit dijangkau oleh tim SAR karena lokasi pemukimannya padat dan akses jalan yang sempit ditambah tertutup puing-puing bangunan yang hampir semuanya rata dengan tanah. Untuk itu PI Group menjadikan Desa Cugenang sebagai lokasi posko,” ungkap VP Comdev & TJSL Rekind, Herman Susatyo meyakinkan.
Semoga, lanjutnya, bantuan yang diberikan Rekind bisa bermanfaat dan sedikit mengurangi beban yang tengah dihadapi para karyawan dan masyarakat Cugenang yang terdampak akibat gempa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri