Bursa pencapresan internal PDIP untuk Pilpres 2024 terus jadi perhatian. PDI Perjuangan hingga saat ini belum mengumumkan nama calon presiden yang diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang mengatakan, figur calon presiden dari PDI Perjuangan akan sangat menentukan peta koalisi.
"Peta politik pilpres belum bergerak karena semua kekuatan politik masih dalam posisi wait and see. Oleh karena itu, kartu pilpres memang masih dipegang oleh PDIP,” kata Ahmad Atang di Kupang, Selasa (2/1).
Dia meyakini, peta perkoalisian yang saat ini sudah mulai terlihat, akan langsung berubah begitu PDIP menetapkan kandidat capres, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani.
Ahmad mengatakan, publik sedang menunggu kejutan yang dibuat PDI Perjuangan, apakah memilih Ganjar Pranowo karena tingkat penerimaan yang tinggi oleh masyarakat atau memilih Puan Maharani karena kepentingan struktural partai.
"Apa pun pilihan PDI Perjuangan tentu mempunyai konsekuensi politik. Karena itu siapa pun yang dipilih PDIP akan membuat peta politik pilpres akan berubah," kata Ahmad.
Puan Capres 2024, PDIP Sendirian Menurut Ahmad, jika PDIP memilih Puan Maharani sebagai capres maka sangat mungkin tidak ada partai yang mau berkoalisi dengan PDIP karena tidak ada garansi kemenangan pada Pilpres 2024 mendatang.
Jika itu terjadi, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan pecah dan memilih mitra koalisi sendiri. Maka Partai Amanat Nasional (PAN) dan PPP bisa merapat ke Nasional Demokrat (Nasdem).
Namun, jika PDIP memilih Ganjar Pranowo maka sangat mungkin KIB akan bergabung dengan PDI Perjuangan dengan syarat calon wakil presiden ditentukan oleh partai mitra koalisi.
"Dengan demikian, figur capres dari PDI Perjuangan akan sangat menentukan peta koalisi," kata pengajar ilmu komunikasi politik pada sejumlah perguruan tinggi di NTT itu.
PDIP, kata dia, tidak mungkin mendukung figur lain selain Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
"Hanya saja memilih salah satu pasti punya implikasi dan menurut saya, PDIP meminimalisir implikasi sekecil mungkin untuk meraih kemenangan," kata Ahmad. (antara/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto