Rupanya Luhut Kebelet Masuk Kabinet Jokowi Sampai Mohon-Mohon ke Orang PDIP: Please, Tolonglah....
Menkomarves, Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi salah satu yang paling diandalkan dalam pemerintahan Jokowi. Rupanya, Luhut sempat sangat ingin masuk kabinet Jokowi. Hal tersebut disampaikan oleh politikus PDI Perjuangan, Panda Nababan.
Panda Nababan menyebut bahwa sebenarnya Luhut Binsar sudah dekat dengan Jokowi saat Presiden masih menjadi Wali Kota Solo. Luhut pun disebut bingung karena namanya taka da di susunan menteri Jokowi periode 2014-2019.
Baca Juga: Usaha Luhut Demi Jadi Menteri, Jokowi Sampai Dibuat Pusing Tujuh Keliling: Bayangkan Itu...
"Kemudian sewaktu nama dia tidak ada, Luhut mencari saya, menemui dan minta tolong ke saya. Minta tolong, 'Pan, kok aku nggak masuk? Kau tanyalah sama Presiden Jokowi'," ujar Panda Nababan menirukan perkataan Luhut kala itu di kanal YouTube Keadilan TV., dikutip pada Senin (2/1/2023).
Pembicaraan ini menurut Panda terjadi pada November 2014. Meski berbeda pandangan politik, Panda Nababan tetap menanyakan pada Jokowi.
"Dia hubungi aku lagi, 'Kau ngomonglah, gimana sih aku sampai nggak bisa masuk?' Dia kayanya penasaran dan dia merasa haknya dia, berhak dia (menjadi menteri)," tutur Panda.
Panda menyebut Luhut terus merayunya supaya mau menanyakan hal ini pada Jokowi. Hingga akhirnya Panda bisa mengobrolkan soal menteri ini dengan Jokowi sekitar pertengahan November 2014.
Ia menyebut bahwa Jokowi tidak memasukkan nama Luhut sebagai menteri karena banyak tokoh yang tidak setuju. Ia lalu menyebut juga sosok Jusuf Kalla, juga tidak setuju bila Luhut menjadi menteri.
"Waduh Mas Panda, banyak penolakan terhadap dia. Ibu Megawati nggak setuju dia masuk, terus Pak JK nggak setuju, terus Surya Paloh nggak setuju. Bayangkan itu, 2 pimpinan partai, satu wakil saya," kata Panda menirukan Jokowi saat itu.
Panda kemudian mengimbau Jokowi untuk lebih memanfaatkan hak prerogatifnya dalam menyusun kabinet.
Panda menilai Ketua Umum PDI Perjuangan itu pasti mengerti dengan keputusan Jokowi untuk mengangkat Luhut sebagai menteri lantaran Megawati juga pernah menjadi presiden.
"Kemudian dengan Jusuf Kalla, dia adalah tokoh Golkar tetapi dia keluar dari Golkar karena Golkar tidak mendukung Jokowi-JK. Kemudian dia merasa risih kok ada yang secara organik masih Golkar (tapi ingin, merapat ke Istana)," terang Panda.
JK disebut juga sempat mengatasnamakan Golkar supata Jokowi tak menerima Luhut. Hal itu karena hubungan kedua figur itu sudah berkonflik sejak lama, sehingga ia mendorong Jokowi untuk mengabaikan permasalahan internal demi kebaikan kabinet. Sementara terkait penolakan Surya Paloh adalah keduanya pernah terlibat pertengkaran.
"Mereka berdua bertengkar di Borobudur karena Luhut meminta Surya Paloh jangan mencampuri lagi Golkar karena kau sudah NasDem," jelas Panda, menirukan pernyataan Luhut kala itu.
Lagi-lagi Panda mendorong Jokowi untuk mengabaikan konflik internal Paloh dan Luhut.
"Mas, mereka berdua ini konflik, masa kena imbasnya?" tandas Panda kepada Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: