Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elektabilitas Anies Merosot Seiring Naiknya Tingkat Kepuasan Masyarakat Atas Kinerja Jokowi

        Elektabilitas Anies Merosot Seiring Naiknya Tingkat Kepuasan Masyarakat Atas Kinerja Jokowi Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyebut approval rating kinerja kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempengaruhi naiknya elektabilitas partai pengusung. Pun demikian pula dengan naiknya elektabilitas elektoral kader internal Puan Maharani dan Ganjar Pranowo karena approval rating Jokowi.

        Selain kader partai, approval rating Jokowi juga berlaku pada naiknya elektabilitas Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, yang dalam beberapa kesempatan di-endorse oleh Jokowi sebagai capres yang diusung Partai Gerindra.

        Baca Juga: Indikator Politik: Elektabilitas Ganjar di Atas Angin, Anies Alami Stagnasi, Bagaimana Prabowo?

        "Mengapa elektoral dari Puan, Ganjar, dan Pak Prabowo itu juga mengalami tren kenaikan (elektabilitas), karena approval rating dari Presiden Jokowi mengalami kenaikan," kata Hasto dalam konferensi persnya di acara rilis survei Indikator Politik Indonesia yang diikuti secara virtual, Jakarta, Rabu (4/1/2023).

        Dari approval rating tersebut, Hasto juga menyebut elektabilitas bakal calon presiden Partai Nasdem, Anies Baswedan, bisa menurun seiring dengan kepuasan masyarakat terhadap kinerja kepemimpinan Jokowi.

        Baca Juga: Tak Terpengaruh Banjir Semarang, Bau Elektabilitas Ganjar Sudah Dikondisikan: Kita Pakai Logika...

        "Sebaliknya, seperti Pak Anies Baswedan mengalami penurunan, itu juga membuktikan bahwa masyarakat menilai Pak Anies merupakan antitesa dari Presiden Jokowi, sehingga kemudian jika Pak Jokowi naik, Anies mengalami penurunan. Itu kognisi dari masyarakat," papar Hasto.

        "Bagi mereka yang tidak senapas dengan kepemimpinan Presiden Jokowi, mengalami penurunan," tambahnya.

        Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Rabu (4/1/2023), terdapat tiga besar kandidat calon presiden yang diisi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bakal Calon Presiden Nasdem Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Elektabilitas ketiga kandidat tersebut terlihat mengalami dinamika kenaikan pemilih yang cukup signifikan.

        Berdasarkan hasil survei, Ganjar Pranowo kokoh bertengger di posisi pertama dengan 30,7 persen, Anies Baswedan 23,7 persen, dan Prabowo Subianto 20,2 persen. Dari hasil tersebut, tercatat Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menuai hasil yang positif.

        Baca Juga: Koar-koar Sentil Ganjar Tapi Gak Pernah Kritik Anies Soal Banjir, Rizal Ramli Diserang Netizen: Bener-bener Barisan Sakit Hati

        "30,7 persen itu Ganjar, naik dibanding November. Sementara tren kenaikan Anies di bulan November, mengalami stagnasi di bulan Desember. Sementara pak Prabowo naik lagi (elektabilitasnya)," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya yang diikuti secara virtual, Jakarta, Rabu (4/1/2023).

        Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  bertengger di posisi empat dengan elektabilitas 6,5 persen, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 1,9 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 1,4 persen, Ketua DPR Puan Maharani dengan 1,3 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto 0,8 persen. 

        Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Koalisi Perubahan Tak Kunjung Deklarasikan Dukungan Kepada Anies Baswedan

        Adapun, survei tersebut diambil dengan melibatkan masyarakat berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

        Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error/MoE) sekitar kurang lebih 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: