Optimisme pada awal tahun 2023 telah dirasakan para investor saat memulai perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu pemicunya ialah berkat kehadiran Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, saat pembukaan perdagangan saham BEI di hari pertama perdagangan 2023.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Wilayah Sumut Pintor Nasution mengatakan, sepanjang tahun 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEIĀ berhasil menguat 4,09% (yoy) menjadi 6.850,62.
Baca Juga: Kinerja Ciamik, ELIT Siap Melantai di BEI Tahun Depan
"Meskipun kenaikan IHSG tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, angka ini tercatat masih membukukan kinerja yang positif jika dibandingkan dengan sebagian besar indeks bursa global yang melemah di tengah perlambatan ekonomi dunia," katanya, Jumat (6/1/2023).
BEI juga menunjukkan keperkasaannya di tahun 2022 dengan keberhasilan menyentuh rekor baru. Pada 13 September 2022, IHSG mencapai all time high di level 7.318,02.
Kapitalisasi pasar juga melonjak dan mencapai rekor tertingginya sebesar Rp9.600,24 triliun pada 27 Desember 2022. Sementara, jumlah investor pasar modal naik 37,5% menjadi 10,30 juta.
"Jika dibandingkan dengan indeks ASEAN lain, IHSG merupakan indeks saham dengan kinerja terbaik ketiga setelah indeks Thailand (SETi), yang meningkat 0,67% (yoy), Malaysia (FTSE BM) yang melemah -4,60% (yoy), Filipina (PSEi) turun -7,81% (yoy), dan Vietnam (VN-Index) memimpin pelemahan sebesar -32,78% (yoy). Sementara, indeks Singapura, Strait Times, tumbuh di level yang sama dengan IHSG sebesar 4,09% (yoy)," ujarnya.
Sementara di skala dunia, IHSG BEI masuk 10 besar terbaik. Kinerja IHSG lebih baik dibandingkan sejumlah indeks saham negara maju. Indeks Amerika Serikat (DJIA) melemah -8,78% (yoy), Jerman (DAX) terkoreksi -12,35% (yoy), Prancis (CAC 40) turun -9,50% (yoy), dan Inggris (FTSE 100) menguat 0,91% (yoy).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: