Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Dituding Main Politik Identitas, Dua Tokoh Ini Salahkan Ahok: Kekalahannya Berat Sekali...

        Anies Dituding Main Politik Identitas, Dua Tokoh Ini Salahkan Ahok: Kekalahannya Berat Sekali... Kredit Foto: Golkarpedia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang kerap dianggap sebagai tokoh yang menggunaan narasi politik agama. Hal itulah yang sering dipermasalahkan oleh pembenci Anies.

        Menanggapi anggapan tersebut, Andi Sinulingga ikut buka suara. Dia menyebut, pada Pilkada 2107 lalu, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok memiliki banyak kesalahan berat.

        Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan Bersaing Ketat, Elektabilitas Puan Maharani Mengejutkan!

        "Kekalahan Ahok di pilkada DKI itu memang berat sekali, didukung kekuasaan, duit bertaburan," ujar Sinulingga dikutip dari unggahan twitternya, @AndiSinulingga (8/1/2023).

        Selain didukung kekuasaan dan uang bertaburan, pergerakan Ahok juga dipupuk sembako, paket kain sarung mukena, sampai opini media yang berhamburan.

        "Tapi mayoritas warga DKI tahu mana yang terbaik untuk Jakarta. Buruk muka, lalu pecahkan cermin sambil ngamuk-ngamuk salahkan pihak lain," tukasnya.

        Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menilai, penggunaan narasi bernuansa agama untuk berpolitik di Pilkada DKI Jakarta pada 2017 berawal dari ulah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, bukan Anies Baswedan.

        Gus Choi pun membantah bakal calon presiden dari Partai NasDem itu mengeluarkan narasi politik identitas ketika berlaga di Pilkada DKI Jakarta yang selama ini kerap dituduhkan.

        Baca Juga: Turun Gunung Jadi Jagoannya PDIP, Sinyal Megawati Sulit Lawan Anies Baswedan: Dia Kekurangan Stok...

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: