PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara melaksanakan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham kepada publik.
Jumlah tersebut setara dengan 23% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham. Selain itu, saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp350 sampai dengan Rp510 setiap saham.
Baca Juga: Bakal IPO Rp1,49 triliun, Bank Sumut Siap Kebut Ekspansi Kredit hingga Layanan Digital
Plt. Direktur Utama Bank Sumut, Hadi Sucipto, mengatakan bahwa aksi korporasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan bisnis dalam rangka mendukung perekonomian nasional, khususnya di Sumatera Utara.
Dalam IPO ini, Bank Sumut menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kay Hian Sekuritas, dan PT Aldiracita Sekuritas sebagai joint lead underwriters.
"Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO sekitar 80,00% (delapan puluh persen) untuk modal kerja Perseroan guna mendukung ekspansi bisnis Perseroan termasuk kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi," katanya, Senin (9/1/2023).
Sekitar 20,00% (dua puluh persen) akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan termasuk layanan digital.
"Adapun roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Bank Sumut dijadwalkan pada 5-18 Januari 2023. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 30 Januari 2023. Setelah pernyataan efektif terbit, saham diharapkan bisa tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2023," ujarnya.
Dikatakannya, ini merupakan komitmen dari Bank Sumut untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional agar membaik dan pulih lebih cepat dari dampak pandemi.
"Kami akan membiayai sektor-sektor yang bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi sehingga bisa mengakselerasi perekonomian nasional, khususnya wilayah Sumatera Utara," kata Hadi.
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara. Didirikan pada 4 November 1961, hingga kini perseroan memiliki 1 Kantor Pusat 283 Unit Kantor dan 36 Mobil Kas serta 354 Unit ATM tersebar di Provinsi Sumatera Utara’ DKI Jakarta, Batam, dan Pekan Baru.
ATM Bank terintegrasi dengan jaringan ATM BERSAMA sehingga dapat melakukan transaksi di lebih 40.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum