Kurang Nendang, Puan Disarankan Mengalah Jadi Jagoannya PDIP: Ganjar Bisa Lebih Diterima...
Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Andi Lukman Irwan buka suara terkait dengan kemungkinan siapa yang akan menjadi jagoan PDI Perjuangan.
Dirinya mengatakan kemungkinan besar Megawati Soekanoputri akan memutuskan untuk memajukan Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Ungkit Simbolisasi Tokoh Macam Anies dan Ganjar, Fahri Hamzah: Negara Punya Banyak Masalah...
Hal tersebut karena menurut Andi, Puan Maharani yang menjadi saingan gubernur tersebut kurang bisa diterima oleh koalisi lainnya.
Andi mengatakan jika Ganjar dimajukan, kemungkinan besar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) PPP, Golkar, dan PAN bisa jadi akan merapat.
Walaupun begitu, tak bisa dimungkiri, PDIP sangat istimewa pada Pilpres 2024. Selain bisa mengusung calon tanpa koalisi, juga sangat terbuka bisa bermitra dalam membangun koalisi besar dengan partai lain.
"Namun, sebagai poros pemerintah saat ini, pastinya PDIP tetap mengutamakan koalisi, termasuk koalisi besar," ujarnya kepada FAJAR, Minggu, 8 Januari.
Jika PDIP dan KIB menyatu di satu poros politik dengan mengusung figur yang sama, koalisi ini menjadi "raksasa". Nyaris separuh kursi Senayan dikuasai oleh Ganjar.
Dalam proses kontestasi, bukan hanya selesai pada mengusung pasangan calon. Partai politik harus berpikir bagaimana bisa mendapat suara dari partai lain secara elektoral untuk menaikkan elektabilitas pasangan yang diusung, sehingga bisa memenangkan pilpres.
Baca Juga: Menantikan Jagoannya PDIP, Sikap Megawati dan Jokowi Ternyata Sudah Serasi: Satu Kesatuan...
"Oleh karena itu PDIP pasti tetap akan membuka ruang koalisi," tegas Lukman.
Terlebih, melihat perkembangan wacana politik saat ini ada dua figur di PDIP yang menguat, yaitu Ganjar dan Puan Maharani.
Dari dua figur ini, ada dua hal yang menguat yakni keberterimaan dan unsur "trahidiologi" atau ideologi keturunan. Figur Ganjar penerimaan partai-partai dari poros lain sangat berpeluang. Terutama poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Partai Golkar, PPP, dan PAN. Juga Koalosi Indonesia Raya (KIR) yakni, Partai Gerindra dan PKB.
Baca Juga: Gak Mau Ladeni Jumhur Soal Perppu Cipta Kerja, Menterinya Jokowi Dibela: Dia Ikut Cara Imam Syafi'i
Sehingga ini menjadi modal politik Ganjar, yang bisa membuat elite PDIP menerimanya sebagai calon yang diusung PDIP.
"Memang ada Puan Maharani secara trahidiologi mewarisi ketua umum, tetapi saya rasa politik cair sekali," katanya.
Sehingga ada posisi tertentu bisa dikunci oleh Puan atas "kompensasi" sikap "mengalah"-nya itu. Puan bisa menjadi bagian dari pemerintahan, yaitu menteri atau maju pada Pilgub DKI Jakarta.
Sehingga mencari figur yang tepat memang harus betul-betul berdasarkan survei. Bukan secara individu tetapi penerimaan dri partai lain.
Dari sisi elektabilitas, puan sebagai ketua DPR belum begitu terdongkrak. Belum ada prestasi signifikan selama ini. Beda dengan Ganjar, sebagai kepala daerah di provinsi dengan elektoral besar dan sejumlah prestasi bisa jadi kunci untuk bisa mendapatkan suara besar.
"Artinya Ganjar bisa lebih diterima partai lain dibanding Puan," ucapnya.
Baca Juga: Nyerah Lawan Jumhur, Menterinya Jokowi Maunya Layani Kritikan Said Didu: Lawan Debat Itu Teman...
Jika memang keputusan PDIP memilih Ganjar, masih besar tantangan untuk kontestasi. Apalagi semua partai politik masih cair, ke mana partai politik akan mengarah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar